Puncak dari ICRCC 2022 ini sendiri adalah Race Day. Menurut Niko, berbeda dari tahun sebelumnya yang menantang mobil peserta berjalan di lintasan persegi, kali ini lintasan yang harus dilalui berbentuk segitiga dengan jarak 8,5 meter.
Selain itu, mobil yang juga harus membawa beban 1.000 gram ini diharapkan dapat berhenti sedekat mungkin dengan garis finish yang telah ditentukan.
Niko berharap, kompetisi ICRCC 2022 ini dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan riset bahan bakar serta aspek keselamatan yang juga menjadi fokus dalam kompetisi tersebut.
”Ini juga merupakan upaya untuk mendukung pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah G20, di mana salah satu hal yang menjadi fokus adalah masalah energi terbarukan,” pungkasnya. (ina)