Jakarta, INFODIS.ID – Elektrifikasi armada kini menjadi agenda besar yang tak terhindarkan. Selain dorongan regulasi yang semakin ketat terhadap emisi karbon, perusahaan juga menghadapi ekspektasi dari masyarakat untuk menyediakan solusi transportasi yang lebih hijau. Peralihan ke kendaraan listrik (EV) pun tak lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak untuk memastikan bisnis tetap relevan sekaligus dan berkelanjutan.
Sebagai penyedia ekosistem EV yang komprehensif, KALISTA hadir menawarkan solusi end-to-end bagi perusahaan yang ingin mengadopsi armada listrik dengan lancar. Setiap bisnis memiliki pola operasional yang unik, sehingga transisi membutuhkan pendekatan yang tepat. Dengan perencanaan menyeluruh, KALISTA memastikan perjalanan menuju elektrifikasi berjalan mulus tanpa mengorbankan keandalan operasional.
Berikut lima tips dari KALISTA dalam memilih layanan EV fleets service yang tepat:
1. Portofolio Produk Lengkap dan Andal
Ketersediaan variasi unit yang sesuai dengan kebutuhan operasional adalah faktor utama. Tanpa pilihan yang tepat, perusahaan berisiko menghadapi kendala kapasitas muatan atau tingginya biaya operasional.
KALISTA hadir sebagai brand-agnostic yang memastikan fleksibilitas produk dengan menyediakan ragam kendaraan listrik komersial dari berbagai merek. Setiap unit melalui proses due diligence ketat, termasuk uji teknis, kepatuhan homologasi, hingga kesiapan layanan purna jual.
Portofolio KALISTA mencakup bus berbagai ukuran (besar, kecil, medium, mikro) untuk perkotaan dan shuttle, kendaraan logistik (Blind Van, Pick Up, CDD & CDE), hingga truk untuk sektor pertambangan (Tractor Head dan Dump Truck).
2. Survei Operasional Menyeluruh sebagai Fondasi
Transisi ke EV bukan hanya mengganti unit, tetapi juga menyesuaikan pola kerja. Infrastruktur pengisian daya yang tidak memadai atau pemilihan unit yang kurang sesuai dapat menghambat produktivitas.
KALISTA menekankan pentingnya survei operasional yang komprehensif sebelum implementasi. Tim operasional menganalisis langsung di lokasi, mencakup beban muatan harian, jarak tempuh, pola ritase, dan kondisi jalan.
Hasil survei ini menjadi dasar rekomendasi unit dan titik pengisian daya optimal. Bahkan, jika infrastruktur listrik belum tersedia, KALISTA berkolaborasi dengan PLN dan vendor, seperti menyediakan opsi Unit Gardu Bergerak (UGB), untuk merancang solusi yang memadai.
3. Uji Coba Lapangan Sebelum Kick-Off
Keputusan investasi yang matang memerlukan pengujian langsung performa kendaraan di kondisi operasional sehari-hari. Uji coba memastikan kecocokan unit dan pola operasional yang direncanakan.
Setelah rekomendasi diberikan, KALISTA selalu menyediakan opsi uji coba (pilot project). Proses ini memungkinkan calon pelanggan mengukur efisiensi energi, keandalan unit, serta kecocokan dengan kebutuhan harian.
Dalam transformasi transportasi publik di Kota Medan, KALISTA melakukan uji coba selama 11 bulan dengan lima tipe bus listrik berbeda. Berdasarkan analisis data, bus berukuran 10,5 meter tipe Low Deck dipilih sebagai unit yang paling sesuai dengan kondisi halte dan kebutuhan penumpang, memastikan keputusan berbasis data.
4. Sistem Monitoring Armada Real-Time (K-Move)
Pemantauan armada secara real-time adalah kunci untuk menjaga keandalan operasional dan meningkatkan efisiensi. Tanpa sistem monitoring, sulit mengidentifikasi masalah atau mengukur dampak transisi EV terhadap biaya dan emisi.
KALISTA menghadirkan sistem K-Move, sebuah fleet management platform yang memungkinkan pelanggan melacak lokasi, konsumsi energi, geofencing, hingga laporan operasional secara langsung.
Dalam catatan uji coba, K-Move merekam total jarak tempuh 2.552.894 km dari 34 unit EV. Data ini menunjukkan penghematan biaya energi hingga Rp1.09 miliar dengan efisiensi 78% serta penurunan emisi karbon sebesar 88.087 kg CO2, membuktikan bahwa elektrifikasi bersifat ekonomis sekaligus ramah lingkungan.
5. Dedikasi Sumber Daya Manusia (SDM) 24 Jam
Teknologi modern harus didukung oleh sentuhan manusia yang responsif. Kehadiran SDM berpengalaman dan berdedikasi sangat krusial untuk mencegah downtime yang dapat mengganggu layanan.
KALISTA menempatkan tim operasional berdedikasi 24 jam di setiap proyek. Tim ini memastikan setiap unit diperiksa secara teliti sebelum dan sesudah beroperasi, khususnya di sektor transportasi publik yang sangat bergantung pada ketepatan waktu.
Dedikasi tim ini teruji, misalnya, pada November 2024 ketika banjir merendam bus listrik di Kota Medan. Tim KALISTA segera bertindak setelah air surut untuk memeriksa setiap kendaraan, memastikan tidak ada risiko keselamatan, dan menyiapkan armada agar dapat kembali melayani masyarakat keesokan harinya, menegaskan tanggung jawab sosial mereka.
Lima aspek ini membuktikan bahwa proses elektrifikasi armadamemerlukan kesiapan yang matang dan juga mempertimbangkan keberhasilan transisi jangka panjang. KALISTA memadukan portofolio produk lengkap, survei mendalam, uji coba nyata, sistem monitoring, serta dukungan teknis 24 jam sebagai bagian dari pendekatan menyeluruh.
Lebih dari itu, KALISTA bukan hanya penyedia kendaraan listrik, tetapi juga mitra strategis yang menghadirkan solusi end-to-end, dari unit, infrastruktur pengisian, monitoring, hingga layanan after-sales andal. Dengan pendekatan komprehensif ini, KALISTA menempatkan dirinya sebagai enabler utama elektrifikasi armada di Indonesia, memastikan setiap perusahaan dapat melangkah menuju mobilitas berkelanjutan tanpa hambatan. (ery)