Sementara Bupati Ipuk mengatakan tiap daerah memiliki potensi dan kelebihan masing-masing. Seperti Kepulauan Riau yang juga memiliki potensi besar di bidang pariwisata.
“Banyuwangi juga pernah belajar ke Kepulauan Kepri, tepatnya di Kabupaten Bintan pada 2019 lalu. Kepri memiliki potensi yang luar biasa,” kata Ipuk.
Ipuk mengatakan hingga saat ini Banyuwangi juga masih sama-sama terus berproses. “Tiap daerah memiliki tantangan yang berbeda-beda. Silahkan menerapkan apa yang kira-kira cocok untuk daerah-daerah di Kepri,” kata Ipuk.
Ipuk mengatakan program-program pelayanan publik merupakan salah satu pilar bagi Banyuwangi. Tiap pergantian pejabat maupun pengangkatan ASN harus menandatangani kontrak kinerja.
“Kinerja harus berdasarkan target. Siapa melakukan apa. Karena saat ini situasinya beda, apalagi di masa pandemi seperti ini,” kata Ipuk.
Bahkan menurut Ipuk, di Banyuwangi terdapat kebijakan laporan masyarakat terutama terkait masyarakat yang tidak bisa makan, anak tidak bisa sekolah, rumah tidak layak huni, lansia yang sebatang kara minimal empat jam harus bisa diselesaikan atau ditangani.
“Apabila selama empat jam tidak ada penanganan, kami evaluasi kinerjanya. Bahkan nanti akan kami tingkatkan menjadi maksimal dua jam,” tambah Ipuk, dilansir dari banyuwangikab. (afp)