Sosialisasi serentak ini digelar di 9 gedung aula SMP yang ada di wilayah selatan, utara, timur, barat dan tengah Kota Surabaya. Pematerinya, juga dihadirkan dari perguruan tinggi dan ada pula dari Yayasan Majelis Taklim Surabaya (Tamatas) yang memberikan pengarahan dari sisi religiusnya.
“Bukan hanya materi, juga ada praktiknya. Kita memberikan pemahaman agar orang tua tidak salah mengolah menu alternatifnya, agar segera lulus dari stunting,” ujarnya.
Tomi menambahkan, sosialisasi ini juga diikuti oleh pasangan suami istri yang baru menikah, agar ke depanya ketika memiliki seorang anak sudah siap memberikan gizi dan mengerti cara pola asuh yang baik dan benar.
“Kita harapkan pasangan muda yang baru menikah bertambah wawasannya, agar paham bagaimana cara mengasuh bayi atau balita supaya terhindar dari stunting,” pungkasnya. (rara/ina)