Surabaya, infodis.id – Komunitas Pemuda Peduli Lingkungan Jatim, menggelar “Bincang Pemilu Aman dan Damai” yang dikemas dalam bentuk dialog kolaborasi masyarakat. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab warga negara untuk memastikan pemilu berjalan dengan adil dan damai.
Ketua Komunitas Pemuda Peduli Lingkungan, Junaidi, dalam pemaparannya menyebutkan, meski komunitas ini hanya sekelompok individu yang memiliki kepentingan politik yang beragam, tetapi sebagai warga negara yang memiliki tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa pemilu sebagai pilar demokrasi, berjalan dengan lancar, adil, dan damai.
“Saya ingin mengajak kita semua untuk menjalani perjalanan dialog ini dengan hati yang terbuka, tanpa memandang perbedaan, dan dengan tekad bersama membangun pemilu yang lebih baik,” jelas Junaidi.
Junaidi menambahkan beberapa hal yang perlu dipahami anggota komunitas dan masyarakat, antara lain, ketegangan politik dan konflik sosial yang terjadi harus bisa menjadi jembatan persaudaraan melalui dialog yang tulus, saling menghormati dan mau saling mendengar.
Selanjutnya, membuka pintu edukasi dan kesadaran karena minimnya pemahaman tentang demokrasi disebagian masyrakat.
“Oleh karena itu, pendidikan dan kesadaran demokrasi perlu ditingkatkan. Sebagai langkah awal, mari bersama-sama membuka pintu edukasi dan memperluas pemahaman masyarakat tentang demokrasi. Dengan begitu, setiap warga negara akan lebih siap untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pemilu, memahami hak-hak mereka, dan menghargai tanggung jawab sebagai pemilih,” lanjut Junaidi.
Selain itu, rendahnya tingkat dialog dan kolaborasi antar pihak memerlukan solusi yang dapat membangun kepercayaan dan kerjasama.
“Kita harus bersedia membuka ruang pembicaraan terbuka di mana setiap pihak dapat menyuarakan pendapatnya tanpa rasa takut. Kolaborasi antar pihak perlu ditingkatkan untuk menghasilkan solusi-solusi yang mampu memenuhi kebutuhan dan aspirasi bersama,” tegas Junaidi dihadapan anggota komunitas pemuda peduli lingkungan Jatim.
Dalam akhir pemaparannya, Junaidi juga meminta anggota komunitas untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas, karena kurangnya kepercayaan terhadap proses pemilu adalah hal yang perlu kita atasi bersama.
“Upaya Bersama dan tindakan konkret saudara-saudara sekalian, kita telah mengidentifikasi berbagai tantangan yang kompleks ini, dan sekarang saatnya untuk bersatu dalam upaya mengatasi mereka,” Pungkas Junaidi. (isa)