30 April 2024
INFODIS.ID
HeadlineINFO LAIN

Memaknai “Ujung-Ujung” di Jawa Timur Lebaran dan Tradisi Silaturahmi yang Penuh Makna:

ilustrasi unjung unjung

Surabaya, infodis.id – Lebaran, atau Idul Fitri, adalah momen yang dinanti-nanti oleh umat Muslim di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Di Jawa Timur, perayaan Lebaran tak hanya diwarnai dengan hidangan khas dan salat Idul Fitri, tetapi juga tradisi unik yang menguatkan jalinan persaudaraan, yaitu “Ujung-Ujung”.

Ujung-ujung, secara harfiah berarti “ujung ke ujung”. Namun, tradisi ini memiliki makna yang lebih dalam, yaitu silaturahmi dengan mengunjungi sanak saudara dari pihak suami maupun istri, mulai dari yang paling muda hingga yang tertua. Tradisi ini menguatkan hubungan kekeluargaan dan persaudaraan, serta saling meminta maaf dan melepas segala kesalahan yang terjadi selama setahun sebelumnya.

Dikutip dari Hikayat Surabaya Tempo Dulu karya pemerhati budaya Dukut Imam Widodo, tradisi ujung-ujung memiliki nilai-nilai luhur yang patut dijaga kelestariannya. Silaturahmi ini tak hanya mempererat hubungan antar keluarga, tetapi juga sebagai sarana untuk saling tolong-menolong dan berbagi cerita.

Dalam pandangan Dukut Imam Widodo, ujung-ujung juga menjadi ajang untuk saling memaafkan dan menjaga keharmonisan antar keluarga besar. Momen ini menjadi kesempatan untuk menyelesaikan permasalahan atau kesalahpahaman yang mungkin terjadi selama setahun sebelumnya.

Di era modern seperti sekarang, tradisi ujung-ujung mungkin menghadapi tantangan tersendiri. Mobilitas penduduk yang tinggi dan kesibukan sehari-hari terkadang menjadi penghalang untuk melaksanakan tradisi ini.

Namun, ada beberapa cara untuk tetap menjaga kelestarian tradisi ujung-ujung:

  • Gunakan teknologi: Manfaatkan kecanggihan teknologi untuk bersilaturahmi secara virtual dengan sanak saudara yang berada jauh.
  • Rencanakan jadwal kunjungan: Atur jadwal kunjungan dengan baik agar bisa bersilaturahmi dengan keluarga besar di berbagai daerah.
  • Jaga silaturahmi sepanjang tahun: Silaturahmi tak harus dilakukan hanya saat Lebaran. Jalin komunikasi dan hubungan baik dengan sanak saudara sepanjang tahun.

Dengan sedikit penyesuaian dan kemauan, tradisi ujung-ujung tetap bisa lestari dan menjadi perekat hubungan kekeluargaan di tengah arus modernisasi. (ery)

 

Related posts

Penjelasan Manajemen Pupuk Probolinggo Terkait Sanksi Satgas BUS PATAS

adminredaksi

Bank Jatim Serahkan Bantuan Excavator untuk Pemkab Gresik

adminredaksi

Laga PSIS Semarang vs Persebaya Ditunda

adminredaksi