18 Mei 2024
INFODIS.ID
INFO KESEHATAN

Post Power Syndrom pada Pegawai Purnabakti: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Jakarta, infodis.id – Pensiun adalah masa peralihan dari kehidupan aktif bekerja ke kehidupan yang lebih santai. Namun, bagi sebagian orang, masa pensiun dapat menjadi momen yang sulit untuk dihadapi. Hal ini karena mereka harus menyesuaikan diri dengan perubahan pola aktivitas, peran, dan identitas.

Dilansir alodokter, salah satu kondisi yang dapat dialami oleh pegawai purnabakti adalah post power syndrome. Kondisi ini ditandai dengan perasaan kehilangan kekuasaan, status, dan pengaruh yang sebelumnya dimiliki. Post power syndrome dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti:

  • Depresi
  • Kecemasan
  • Gangguan tidur
  • Perubahan pola makan
  • Penurunan produktivitas
  • Kesulitan bersosialisasi

Penyebab post power syndrome tidak sepenuhnya diketahui. Namun, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya adalah: Usia, Jenis kelamin (pria lebih berisiko), Status sosial ekonomi
Pekerjaan yang menuntut kekuasaan dan status, Perubahan yang drastis dalam pola aktivitas.

Post power syndrome dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, penting bagi pegawai purnabakti untuk mempersiapkan diri secara mental dan emosional untuk menghadapi masa pensiun.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengatasi post power syndrome:

  • Mulailah mempersiapkan diri sejak dini. Sebaiknya, pegawai purnabakti mulai memikirkan rencana masa pensiunnya setidaknya 5-10 tahun sebelum masa pensiunnya tiba.
  • Rencanakan kegiatan atau aktivitas yang akan dilakukan di masa pensiun. Kegiatan atau aktivitas yang dipilih sebaiknya sesuai dengan minat dan bakat.
  • Tetap terhubung dengan orang lain. Pegawai purnabakti sebaiknya tetap aktif bersosialisasi dengan keluarga, teman, atau komunitas.
  • Carilah dukungan dari orang lain. Jika merasa kesulitan untuk menghadapi masa pensiun, pegawai purnabakti dapat mencari dukungan dari keluarga, teman, atau profesional.

Jika Anda mengalami gejala post power syndrome, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau psikolog. Dokter atau psikolog dapat membantu Anda untuk mengatasi kondisi tersebut..(ery)

 

 

Related posts

Ke RSUD Soewandhi, Dirut BPJS Kesehatan Pastikan Peserta JKN Dilayani dengan Baik

adminredaksi

Novita Hardini Launching Dapur Cinta untuk Tekan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Rahasia Sehat dan Awet Muda Tersembunyi di Secangkir Teh Hijau