12 Mei 2024
INFODIS.ID
HeadlineIndeks BeritaINFO OLAHRAGA

27 Tim Tanding, ABTI Jatim Optimis Bola Tangan Tak Kalah dengan Cabor Lain

Surabaya, Infodis.id – Bola tangan akan memulai debutnya sebagai cabang olahraga resmi di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII 2022.

Cabang olahraga yang disebut sebagai nenek moyang futsal itu, akan dipertandingkan di Gedung Serba Guna SMPN 7 Jember pada 24 Juni-2 Juli.

Sebagai cabang olahraga baru di Porprov VII, bola tangan berharap makin populer di kalangan masyarakat.

Bola tangan alias handball, memang kurang begitu terdengar di Indonesia. Padahal, dalam sejarahnya, olahraga ini layak disebut sebagai nenek moyang futsal.

Mulai dari ukuran lapangan, ukuran gawang, dan zona pergantian pemainnya pun sama. Bola tangan lahir pada 1890 oleh seorang berkebangsaan Jerman bernama Konrad Koch. Sementara futsal tercetus empat dekade setelahnya.

Setelah menjadi cabor eksebisi di Porprov VI 2019 di Tuban, bola tangan sudah menjadi cabang olahraga resmi di Porprov VII 2022.

Ada dua medali emas yang diperebutkan. Bola tangan putra diikuti 15 kota dan kabupaten. Sedangkan kategori putri diikuti 12 daerah.

“Kami optimistis pelaksanaan bola tangan akan meriah dan seru. Tak kalah dengan cabor lain,” kata Ardian Aji Pranata, Ketua Harian Pengprov Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Jawa Timur (Jatim), Senin (20/6/2022).

Venue pertandingan menjadi salah satu kuncinya. Menurut Ardian, banyak siswa SMPN 7 Jember yang membela daerahnya di Porprov VII ini. Selain itu, ABTI Jatim juga didukung penuh Kepala Sekolah SMPN 7 Jember. Progres bola tangan di Jatim pun sangat bagus.

Sejak Pengprov ABTI Jatim terbentuk pada 2015, sudah ada 20 Pengkab dan Pengkot yang terbentuk.

“Ada lima kota dan kabupaten baru yang akan kami lantik setelah Porprov,” terang Ardian.

Bicara soal persaingan, Kabupaten Bojonegoro masih menjadi kekuatan terkuat. Mereka mendominasi baik di tim putra maupun tim putri. Bojonegoro menjadi yang terkuat saat bola tangan menjadi cabang olahraga eksebisi di Porprov VI 2019.

Kemudian mengulangi pencapaiannya di Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) 2021 pada Desember lalu.

Meski demikian, bukan berarti tidak ada daerah yang bisa mengganggu dominasi Bojonegoro. Nantinya, mereka akan bertarung selama dua kali 25 menit di atas lapangan.

“Yang berpotensi menjadi kuda hitam itu Surabaya, Gresik, Lamongan, serta Sumenep,” imbuh technical delegate bola tangan di Porprov VII tersebut.

Seperti kebanyakan pengurus cabang olahraga lainnya, ABTI Jatim juga menerjunkan tim talent scouting untuk memantau atlet potensial di Porporv VII 2022.

Selanjutnya, atlet yang terjaring akan dimasukkan dalam skuad proyeksi Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) yang akan start Oktober nanti. Mereka berharap meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).

“Kami sudah membuat road map untuk meraih emas di PON Aceh. Kami iawali dengan refreshing pelatih sebagai salah satu bentuk penguatan fondasi menuju emas. Sebab kami ingin kualitas pelatih di Jatim meningkat. Lalu kami akan talent scouting atlet di Porprov. Kemudian mereka digabungkan dengan atlet yang tampil di PON Papua kemarin,” jelas alumnus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini. (sam/isa)

 

Related posts

Bupati Kediri Wujudkan Mobil Operasional Siswa Sekolah Terdampak Bandara

adminredaksi

Hari Donor Darah Sedunia 2022, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Tingkatkan Solidaritas Kemanusiaan

adminredaksi

ITS Rancang Desain Rumah Tahfidz yang Ramah Lingkungan

adminredaksi