Lamongan, infodis.id – Upaya menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi terus digencarkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Salah satunya melalui Pasar Murah ke-119 Tahun 2025 yang digelar di halaman Masjid Al Mubarok Sunan Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Selasa (7/10/2025).
Ratusan warga tampak antusias memadati lokasi sejak pagi. Mereka berbondong-bondong membeli kebutuhan pokok dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga pasar.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut mengatakan, Pasar Murah menjadi langkah nyata Pemprov Jatim untuk memastikan pemerataan akses bahan pokok terjangkau hingga ke pelosok daerah.
“Pasar murah ini kami gelar secara rutin di berbagai daerah. Harapannya, masyarakat bisa mendapatkan sembako dengan harga lebih terjangkau, baik dibanding pasar tradisional maupun modern,” ujar Khofifah.
Menurutnya, program ini bukan hanya kegiatan seremonial, melainkan bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan pemerataan ekonomi masyarakat.
“Pasar murah ini bukan sekadar jual murah, tapi benar-benar di bawah harga pasaran dan HET. Saya rasa Jawa Timur adalah salah satu provinsi yang paling sering menggelar pasar murah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Khofifah menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap masyarakat yang tinggal di daerah dengan akses pasar terbatas.
“Kami ingin seluruh masyarakat Jawa Timur merasakan kemudahan akses terhadap kebutuhan pokok. Dimanapun mereka berada, keterjangkauan bahan pokok harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam mewujudkan pemerataan daya beli di seluruh wilayah Jawa Timur. “Antusiasme warga setiap kali kami hadir di pasar murah menunjukkan bahwa kegiatan ini benar-benar dibutuhkan. Karena itu, kami akan terus berkeliling memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Dalam Pasar Murah di Paciran, berbagai bahan kebutuhan pokok dijual dengan harga sangat terjangkau. Misalnya, beras premium dijual Rp14.000 per kilogram atau Rp70.000 per sak—lebih murah dari harga pasar Rp15.125 dan HET Rp14.900. Beras SPHP dibanderol Rp11.000 per kilogram atau Rp55.000 per sak dengan total stok mencapai 10 ton.
Sementara gula pasir dijual Rp14.000 per kilogram (harga pasar Rp17.250), minyak goreng Minyakita Rp13.000 per liter (harga pasar Rp17.000), dan telur ayam ras Rp22.000 per pack (harga pasar Rp28.500). Adapun bawang merah dijual Rp28.000 per kilogram dan bawang putih Rp24.000 per kilogram, keduanya jauh di bawah harga pasar.
Selain itu, tepung terigu dijual Rp10.000 per kilogram dan daging ayam ras Rp33.000 per pack, juga lebih murah dibandingkan harga di pasaran.
Antusiasme masyarakat semakin terasa ketika Gubernur Khofifah secara simbolis menyerahkan bantuan bahan pokok kepada warga. Salah satunya Suwati (60), warga Drajat, yang menerima satu sak beras SPHP.
“Alhamdulillah, matur nuwun Ibu Gubernur. Saya ini jualan sedang sepi, jadi bantuan ini sangat membantu,” ucapnya haru.
Sementara Azizah (28), warga lainnya yang datang bersama anaknya, juga merasa terbantu. “Harganya jauh lebih murah. Walau harus antre, saya tetap semangat belanja di Pasar Murah,” ujarnya sambil tersenyum.
Melalui program Pasar Murah, Pemprov Jatim terus menunjukkan komitmen untuk menghadirkan solusi konkret bagi masyarakat, agar pemerataan akses ekonomi dan kesejahteraan bisa dirasakan hingga pelosok Jawa Timur. (Abi)