dengan Gemini

Jakarta, infodis.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mendorong perluasan fungsi Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Ma’arif NU. Gus Yahya ingin gerakan kepanduan ini tidak hanya menjangkau sekolah dan madrasah Ma’arif, tetapi juga pondok pesantren.

“Saya sendiri, sebagai Ketua Umum PBNU, berharap kepramukaan ini tidak hanya dikembangkan di lingkungan sekolah dan madrasah Ma’arif saja, tetapi juga didorong untuk berkembang di lingkungan pondok-pondok pesantren,” ujar Gus Yahya dalam sambutannya pada Pengukuhan Pimpinan Satuan Komunitas Pramuka Ma’arif NU 2023-2028 di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2024).

Gus Yahya menilai Ma’arif NU memiliki konstituen yang luas dengan lebih dari 26 ribu sekolah dan madrasah. Mayoritas sekolah dan madrasah tersebut berada di lingkungan pondok pesantren.

“Ma’arif ini memiliki tidak kurang dari 26.000 sekolah dan madrasah di lingkungannya dengan jumlah murid yang pasti juga sangat signifikan. Sementara, madrasah dan sekolah di lingkungan Ma’arif itu juga sebagian besar ada di lingkungan pondok-pondok pesantren di berbagai daerah yang jumlahnya juga luar biasa banyak,” jelas Gus Yahya.

Gus Yahya meyakini keberadaan pramuka di lingkungan pesantren akan memberikan kontribusi besar dalam pembentukan karakter dan kepemimpinan generasi muda Indonesia.

“Saya yakin, kalau kepramukaan ini bisa kita kembangkan di lingkungan pesantren, maka ini akan menjadi kontribusi yang sangat besar bagi upaya kita untuk membangun karakter dan kepemimpinan generasi muda di Indonesia,” tegasnya.

Gus Yahya menambahkan, pengembangan gerakan Pramuka Ma’arif NU di pesantren juga sejalan dengan program prioritas PBNU, yaitu mencetak generasi muda yang faqih fiddin, faqih bilhal, dan faqih בזמן.

“Pramuka ini, dengan berbagai kegiatannya, bisa menjadi wahana yang sangat efektif untuk menumbuhkan dan mengembangkan karakter generasi muda yang faqih fiddin, faqih bilhal, dan faqih,” tandasnya.(ery)