Mojokerto, infodis.id – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Surabaya menggelar seminar jurnalistik bertema “Menjaga Independensi Jurnalis Televisi di Tahun Politik” di Klurak Eco Park, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (21/10/2023).
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Immanuel Yosua, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur, Achmad Warits, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur, dan Achmad Wilyanto, Ketua IJTI Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Ketua IJTI Korda Surabaya, Lukman Rozak, mengatakan bahwa seminar ini digelar untuk mengingatkan jurnalis televisi agar tetap menjaga independensi dalam menjalankan tugasnya di tahun politik.
“Dengan adanya seminar ini, kita ingin jurnalis yang di lapangan mengedepankan kode etik jurnalistik,” kata Lukman.
Sementara itu, Ketua IJTI Jawa Timur, Achmad Wilyanto, menekankan pentingnya jurnalis televisi untuk memberikan karya jurnalistik yang memberikan solusi terhadap permasalahan yang diliput.
“Publik juga tidak sekedar menerima informasi tetapi ada solusi daei permasalahan yang tersampaikan ke publik,” kata Achmad.
Ketua KPID Jawa Timur, Immanuel Yosua, mengatakan bahwa pihaknya akan selalu mengingatkan jurnalis televisi jika ada pelanggaran kode etik dalam pemberitaan.
“Kami juga mendorong lembaga penyiaran tentunya jurnalis televisi di lapangan, menjadi verifikator bagi masyarakat,” kata Immanuel.
Ketua Bawaslu Jawa Timur, Achmad Warits, berharap jurnalis televisi tetap netral dalam menjalankan tugasnya di tahun politik.
“Ada potensi pelanggaran di media, yang di lakukan Oleh pihak tertentu untuk berpolitik. Namun harapan kami, media tetap netral,” kata Achmad.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Kominfo) Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan IJTI Korda Surabaya.
“Kami sangat apresiasi yang telah dilakukan kawan-kawan IJTI Korda Surabaya. Ia berharap kegiatan ini bukan yang pertama, tapi akan ada lagi langkah berikutnya, untuk mempersiapkan bukan hanya dari segi jurnalis, tapi juga dari media dan pemberitaannya,” kata Sherlita.(joo)