10 Mei 2024
INFODIS.ID
HeadlineIndeks BeritaINFO DAERAH

Pedagang Sambat Akibat Kenaikan Harga BBM, Penjualan Makin Lesu

Surabaya, Infodis.id – Sejumlah pedagang di beberapa pasar tradisional di Surabaya sambat akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak alias BBM. Naiknya harga BBM ini juga mengerek harga bapok (bahan pokok) yang mereka jual, imbasnya penjualan semakin lesu.

“Sekarang penjualan menurun, daya beli konsumen juga berkurang karena naiknya harga. Sebelumnya, dalam sehari bisa terjual delapan kilo, sekarang hanya lima kilo saja,” kata Kholilah, salah seorang pedagang cabai di pasar tradisional Dukuh Kupang, Kamis (8/9/2022).

Penelusuran INFODIS di pasar tradisional Dukuh Kupang, harga cabai kecil sebelumnya Rp 25 ribu perkilogram, akibat kenaikan harga BBM, kini harga capai kecil menjadi Rp 50 ribu perkilogramnya. Untuk cabai besar yang sebelumnya hanya Rp 35 ribu, kini naik menjadi Rp 60 ribu perkilogramnya.

Sementara, untuk bawag merah mengalami kenaikan Rp 5.000, yang awalnya Rp 25 ribu, kini menjado Rp 30 ribu. Tak hanya itu, kenaikan juga terjadi pada sayuran, seperti kangkung dan sawi. Rata – rata naik Rp 5.000 perbongkoknya berisi 15 ikat.

Akibat naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok, salah seorang penjula soto, Bani, mengaku dia juga terpaks menaikkan harga per porsi soto yang dijual.

“Cabai naik, mau tidak mau, saya juga harus ikut menaikkan harga per porsi soto yang saya jual, karena semua bahan juga ikut naik. Saya berharap pemerintah dapat memberikan solusi akibat kenaikan BBM ini,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, kenaikan BBM yang terjadi pekan lalu, langsung dirasakan warga Kota Surabaya. Sejumlah harga kebutuhan pokok (bapok) ikut melonjak.

“Kenaikan BBM berdampak pada sejumlah kebutuhan pokok, seperti sayur mayur seperti kangkung,sawi serta bayam sebesar Rp 1.000 hingga Rp 2.000. Untuk kentang, perkilo dari harga Rp 12 ribu, kini Rp 16 ribu,” kata salah seorang pedagang pasar tradisional di Surabaya, Kholilah, Senin (5/9/2022).

Selain sayur mayur, cabai kecil dan besar mengalami kenaikan cukup tinggi.

Yang sebelumnya hanya Rp 40 ribu perkkilogram, kini mencapai Rp 55 ribu. Sedangkan cabai besar yang sebelumnya Rp 40 ribu, naik menjadi Rp 60 ribu perkilogramnya.

Demikian juga dengan bawang merah, dari Rp 25 ribu, kini tembus Rp 30 ribu perkilogramnya. Sementara telor ayam yang sempat mengalami kenaikan hingga Rp 31 ribu, turun menjadi Rp 28 ribu perkilogramnya.

Hal ini juga berimbas pada pengelola warung makan.

Di antara mereka, mau tidak mau juga harus ikut menaikkan harga makanan. Kenaikan harga bervariatif, mulai dar Rp 3.000 hingga Rp 5.000.

“Mulai kemarin saya mullai menaikkan harga, berkisar antara Rp 3 ribu hingg Rp 5 ribu. Tergantung dari makanan yang dibeli,” kata salah sati=u pemilik warung makan, Siti Fatimah, Selasa (6/9/2022).

Seperti nasi goreng dan Capcay, awalnya Rp 15 ribu per porsi, kini Rp 18 ribu. Sementara untuk Capcay, yang awalnya Rp 35 ribu menjadi Rp 40 ribu per porsi.

“Penurunan pembeli juga kami rasakan, sebelumnya bisa menghabiskan 5 kg nasi, sekarang cuma 1 kg,” ujarnya. (ari/isa)

 

Related posts

Perhutani Saradan Tanam 1.000 Pohon di Desa Sirapan Madiun

PFI Kota Surabaya Beri Pelatihan Fotografi Smartphone Pada Staf Hotel

adminredaksi

PLN Operasikan Lima Kubikel 20kV untuk Penuhi Kebutuhan Pelanggan Gresik

Editor: [ A Fikri Pribowo ]