25 Oktober 2025
INFODIS.ID
INFO BISNIS

Peresmian Laboratorium Karantina Tumbuhan Syngenta Tingkatkan Mutu Benih Nasional

Pasuruan, INFODIS.ID – PT Syngenta Seed Indonesia meresmikan Laboratorium Tindakan Karantina Tumbuhan Tertentu, sebuah fasilitas terpadu untuk memastikan ketersediaan benih pertanian yang bermutu tinggi dan bebas dari hama penyakit. Langkah ini bertujuan mendukung ketahanan pangan nasional dengan menyediakan benih yang sehat dan aman bagi petani.

Fasilitas baru ini mendapat dukungan penuh dari Badan Karantina Indonesia (Barantin). Kepala Barantin, Sahat M Panggabean, menyambut baik inisiatif perusahaan untuk membangun laboratorium berstandar karantina, yang diharapkan dapat mempercepat proses produksi dan distribusi benih. Barantin menyatakan siap memberikan bantuan teknis dan pendampingan bagi perusahaan yang ingin mengembangkan fasilitas karantina mandiri sesuai regulasi yang berlaku.

“Kami mendukung jika ada perusahaan yang mau membangun laboratorium karantina sendiri sesuai ketentuan. Hal itu juga dapat membantu Barantin serta memastikan produksi dan distribusi produk perusahaan jadi lebih teratur. Hal ini adalah wujud dari sinergi antara Pemerintah dan swasta dalam mendukung tercapainya ketahanan pangan nasional melalui penyediaan benih bermutu tinggi yang bebas dari risiko penyebaran hama penyakit tanaman,” kata Kepala Barantin Sahat M Panggabean.

Badan Karantina Indonesia juga telah menetapkan laboratorium ini sebagai pihak ketiga resmi untuk melakukan tindakan karantina tumbuhan tertentu, mendukung pengendalian risiko penyebaran Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) secara nasional. Beroperasinya laboratorium ini mendukung visi dan misi Syngenta di Indonesia untuk memberikan nilai dan inovasi secara tepat waktu dan berkesinambungan, mengutamakan mutu dalam setiap layanan, dan menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait dalam memenuhi semua persyaratan dan peraturan yang berlaku.

Sebagai bagian penting dalam rantai pasok pertanian nasional, laboratorium karantina ini memberikan manfaat langsung bagi para petani, khususnya petani jagung. Mereka kini dapat memperoleh benih jagung berkualitas tinggi dengan tepat waktu, tepat jumlah, dan aman untuk ditanam di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini sekaligus mendukung program Asta Cita pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan menjaga keamanan hayati Indonesia.

“Syngenta berkomitmen penuh untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mewujudkan pertanian yang tangguh, berkelanjutan, dan mampu bersaing di kancah global. Pembangunan laboratorium terpadu ini merupakan langkah strategis kami untuk memastikan petani mendapatkan benih terbaik yang telah melalui proses karantina yang ketat dan terverifikasi,” jelas Christian Bayu, Direktur Syngenta Seed Indonesia.

Laboratorium yang dibangun di atas lahan seluas 2.000 m² ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas utama, antara lain Laboratorium pengujian mutu benih (fisik, fisiologis, dan kemurnian genetik), laboratirum pengujian kesehatan benih yang sudah mendapat izin resmi dari Badan Karantina Indonesia, laboratorium penelitan produksi benih seperti pengujian calon indukan benih, uji tanah, uji polen fertility dan enginering workshop untuk mendukung semua kegiatan operasi produksi benih.

Dalam hal kepatuhan terhadap standar mutu, PT Syngenta Seed Indonesia sudah memperoleh Sertifikasi Penjaminan Mutu dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu dari Kementerian Pertanian (SNI ISO 9001:2015), Sertifikat Sistem Mutu dan Manajemen Lingkungan dari Bureau Veritas Indonesia (SNI ISO 9001:2015, ISO 14001:2015), dan sertifikasi sistem manajemen laboratorium penguji dari KAN (ISO17025:2017).

Dengan hadirnya laboratorium ini, petani kini memiliki akses terhadap produk benih yang terjamin kualitasnya, keamanan biologis yang teruji, serta distribusi benih yang lebih cepat dan merata ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk antar pulau. Tidak hanya itu, kehadiran laboratorium ini juga membuat Indonesia sejajar dengan perusahaan-perusahaan benih di dunia.

“Benih bermutu dan berkualitas tinggi adalah salah satu kunci untuk meningkatkan hasil panen dan menjamin ketersediaan pangan nasional secara berkelanjutan. Kami optimistis laboratorium ini akan berperan penting dalam mencapai tujuan tersebut. Selain itu, hadirnya laboratorium ini merupakan perwujudan dari visi Petani MAJU dalam memberdayakan petani agar dapat memaksimalkan keuntungan dengan menggunakan benih bermutu tinggi,” tutup Christian Bayu. (ery)

Related posts

Tahun 2022, Penjualan PLN Naik 6,17 Persen

adminredaksi

Timnas U-20 Mencetak Gol di Pasar Modal: Menimba Ilmu Investasi untuk Masa Depan

Editor: [ Hary Prasodjo ]

Belum Softlauncching, Produk Alamo Sudah Terserap Pasar