David menambahkan, pengobatan dilakukan secara serentak dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan kabupaten/kota melakukan pengobatan massal secara serentak.
“Jadi dari kabupaten/kota yang tertular melakukan pengobatan, salah satunya di Kota Malang melakukan pengobatan di Kelurahan Pisang Candi,” tegas David.
Kalau sudah terjangkit karena penyakitnya virus tidak ada obatnya. Virus membuat luka atau infeksi sekunder, seperti bakteri berkembang.
“Akhirnya kita memberikan tindakan yang sesuai. Tindakan yang bisa dilakukan adalah pemberian antiradang, antiinflamasi, antibiotik sama multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” terang David.
Selain itu, untuk memutus terjadinya penularan PMK juga dilakukan penyemprotan desinfektan, pembersihan kandang, dan pembersihan luka-luka. Di mana biasanya luka-luka pada sapi ditemukan ada di mulut atau di sekitar mulut atau di telapak- telapak.
Penularannya sebenarnya bisa kontak langsung, makanya disampaikan juga kalau PMK penularannya sangat cepat dan prevalensinya bisa 100 persen dari populasi.
“Jadi kalau satu kena pasti kemungkinan besar satu kandang juga kena,” kata David.