8 Mei 2024
INFODIS.ID
INFO PEMERINTAHAN

Gubernur Khofifah Tanam Padi Inpari 32 dan Kembangkan Pupuk Organik

Tuban, infodis.id – Seusai panen raya padi varietas Inpari 50, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga melakukan penanaman padi varietas inpari 32 di Desa Karang Tinoto, Kec. Rengel, Kab. Tuban, Rabu (1/11/2023). Dalam penanaman ini, Gubernur Khofifah didampingi oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Kepala Dinas Pertanian Prov Jatim Dydik Rudy Prasetya serta Forkopimda Kab Tuban.

Keseluruhan luasan tanam padi varietas inpari 32 sebesar 400 hektar. Seluruh luasan tanam tersebut, juga telah menggunakan pupuk organik Mutiara Hitam yang merupakan Hasil Pembelajaran Kelompok Tani (HIPPA) Karang Tani II Desa Karang Tinoto.

Secara khusus Gubernur Khofifah mengapresiasi atas kesediaan  para petani untuk menggunakan pupuk organik dalam proses penanaman padi. “Ini sangat menarik, bahwa ada kesadaran kolektif para petani gapoktan untuk bisa menggunakan pupuk organik. Dimana ini bisa dijadikan percontohan bagi Kabupaten/Kota lain tidak hanya di Jawa Timur saja tapi ke  seluruh Indonesia dimana saja,” ucapnya.

Khofifah mengungkapkan bahwa dalam perbandingan penggunaan pupuk kimia dan organik 1 : 6 , banyak sekali manfaat dari penggunaan pupuk organik. “Antara lain unsur hara tanah  terjaga, ekosistem tanah membaik, pohon padi relatif kuat atas hama dan sebagainya ” katanya.

“Bahkan produktivitasnya hasil panen meningkat dari semula rata rata 7 ton per hektar menjadi 11-12 ton per hektar  saat menggunakan pupuk organik. Padahal biasanya, hasil panen akan turun dulu pada awal penggunaan pupuk organik. Inilah yang bisa dijadikan referensi bagi wilayah lain,” jelasnya.

“Ini sudah panen ke-4, dari awalnya 7 ton hingga ke-12 ton. Pertama bahwa saat menggunakan organik, operational cost nya turun tetapi  produktivitasnya meningkat. Jadi nilai tambah cukup signifikan bisa dirasakan oleh para petani. Sehingga banyak sekali multiplayer efek dari penggunaan organik dan kemudian peningkatan produktivitas,” imbuhnya detil.

Para petani di Desa Karang Tinoto pun cukup mudah dan murah untuk mendapatkan pupuk organik tersebut. Selain itu, upaya percepatan tanam padi ini memanfaatkan irigasi teknis yang tersedia di Desa Karangtinoto yang memiliki indeks pertanaman (IP) 3 atau bisa menanam padi 3 kali dalam setahun. Varietas yang ditanam merupakan varietas unggul Inpari 32 dengan produktivitas rata-rata 11-12 ton/Ha.

Terkait potensi kemarau berkepanjangan daerah, Khofifah mengatakan, bahwa kekeringan di kabupaten/kota Jawa Timur bisa ditanggulangi secara strategis. Salah satunya adalah dengan pengadaan sumur-sumur bor di lahan sawah. “Saya sudah menyampaikan bahwa yang melakukan trial dan success adalah dengan membuat sumur-sumur bor di lahan sawah. Rata-rata di daerah Mataraman  sudah menggunakan sumur bor untuk pengairan sawah di saat musim kemarau saat ini  juga diterapkan di beberapa daerah lain,” katanya.

“Jadi ketika kemarau tiba irigasi teknis bisa dilakukan sehingga  indeks pertanaman di Desa Karang Tinoto ini tetap IP3 (Padi-Padi-Padi),” tambahnya.

Diakhir dirinya mengajak seluruh petani di Indonesia untuk menyampaikan pesan bahwa penggunaan pupuk organik ini lebih murah dan bisa meningkatkan produksi pertanian.

Sementara itu, Bupati Tuban Halindra Farizki mengatakan bahwa kinerja Poktan di Tuban, terutama di Desa Karang Tinoto, sudah sangat efektif. Sehingga kekeringan dapat ditanggulangi. “Salah satunya adalah hibah dari Bengawan Solo yang dialirkan ke sini. Dan yang luar biasa mereka menggunakan puuk organik seperti yang sudah disampaikan Bu Gubernur. Dan di sini harga jual petani cukup tinggi dengan cara lelang sehingga petani sangat diuntungkan,” katanya. (abi)

Related posts

SMA Awards  Jatim 2023, Gubernur Khofifah: Jadi Ajang Siapkan Generasi Emas Menuju Indonesia Emas 2045

Editor [ Abi ]

USAID Dukung Banyuwangi Perkuat Satu Data hingga Upaya Turunkan Stunting

adminredaksi

Tiga OPD Bojonegoro Lulus Seleksi Administrasi Zona Integritas

adminredaksi