Teheran, infodis.id – Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel Bermudez, menjalin kerjasama dengan Iran dalam kunjungan resmi di tengah sanksi Barat. Meski dua dekade telah berlalu sejak kunjungan Presiden Fidel Castro pada 2001, hubungan bilateral kedua negara terus berkembang.
Dalam jumpa pers bersama, Diaz dan Raisi menegaskan niat mereka untuk memperkuat hubungan historis yang dibangun atas dasar kesetaraan dan saling menghormati selama lebih dari 40 tahun. Tujuan kunjungan Diaz adalah untuk meningkatkan kerjasama, terutama dalam menghadapi sanksi Barat.
Presiden Raisi menekankan penolakan Iran dan Kuba terhadap arogansi Barat yang dipimpin oleh AS dan memberikan peringatan kepada negara-negara Barat yang memberlakukan sanksi.
Kunjungan ini ditandai dengan penandatanganan tujuh dokumen kerja sama dan Memorandum of Understanding (MoU) pada keesokan harinya. Kesepakatan melibatkan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kesehatan, pertanian, energi, pertambangan, komunikasi, dan kedokteran.
Iran juga semakin memperkuat hubungan dengan negara-negara Amerika Latin yang berseberangan dengan AS, seperti Venezuela, Bolivia, dan Nikaragua, menunjukkan keteguhan diplomasi di tengah tekanan Barat.(ery)