Jakarta, infodis.id – Bulan Ramadhan identik dengan momen meningkatkan ibadah, termasuk berpuasa. Namun, tak jarang rasa lemas dan kurang bertenaga menghantui, membuat sebagian orang memilih tidur seharian untuk mengisi waktu.
Ketua Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM-PBNU), KH Mahbub Ma’afi, dalam artikelnya “Status Puasa Orang Tidur Sepanjang Hari di Bulan Ramadhan”, menjelaskan bahwa tidur sepanjang hari tidak membatalkan puasa.
“Dengan kata lain, puasanya tetap dianggap sah. Setidaknya inilah menurut pandangan mazhab Syafi‘i dan mayoritas ulama,” kata Kiai Mahbub melansir dari nu online.
Pendapat ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW: “Barangsiapa yang berpuasa, kemudian dia tidur, maka puasanya tidak batal karena tidurnya.” (HR. Muslim)
Namun, perlu diingat bahwa tidur seharian dapat mengurangi pahala puasa. Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang meningkatkan ibadah dan spiritualitas.
Tidur seharian dapat melalaikan kewajiban lain, seperti salat fardu dan tadarus Al-Qur’an. Hal ini dapat mengurangi pahala yang diperoleh dari puasa.
Lebih baik jika waktu luang saat berpuasa digunakan untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat, (ery)