8 Mei 2024
INFODIS.ID
HeadlineINFO DAERAH

Sanggar Solah Wetan Berjaya di ASEAN Panji Festival dengan Sendratari “Sayembara Dewi Songgolangit”

Ponorogo, infodis.id – Sanggar Tari Solah Wetan dari Ponorogo meraih prestasi luar biasa dalam rangkaian ASEAN Panji Festival dengan pertunjukan “Sayembara Dewi Songgolangit”. Mereka berhasil menjadi salah satu dari 10 penampil terbaik dalam festival internasional ini.

Pertunjukan, yang melibatkan karakter-karakter utama Reog seperti Klonosewandono, bujangganong, penari jathil, warok, dan pembarong, digelar di Studio Universitas Brawijaya TV pada 10 Oktober 2023.

Wahyu Bayu Prasetian, pemilik Sanggar Solah Wetan, menyatakan bahwa persiapan sangat matang sebelum mengikuti audisi daring ASEAN Panji Festival. Latihan intensif dilakukan di sanggar yang berlokasi di Desa Wonokerto, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Akhirnya, mereka berhasil lolos sebagai salah satu dari 20 finalis.

Pertunjukan langsung berlangsung pada 10 Oktober 2023, dengan intensitas latihan yang tinggi. Sanggar Solah Wetan memiliki beragam kelas, termasuk bujangganong, tari jathil, pembarong, karawitan, tari kreasi, tari tradisi, dan pedalangan, sehingga mereka mampu tampil dengan baik.

Dengan 360 anak didik di Sanggar Solah Wetan, pemilihan penari terbaik tidak menjadi masalah. Penampilan mereka berhasil memikat dan membuat mereka masuk dalam posisi 10 besar.

ASEAN Panji Festival adalah ajang bergengsi yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, bekerja sama dengan sembilan negara anggota ASEAN. Festival ini menjadi bagian dari peringatan enam tahun ditetapkannya naskah Cerita Panji sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Festival ini akan berlangsung di berbagai kota dari tanggal 7 hingga 28 Oktober 2023.

Dalam pertunjukan “Sayembara Dewi Songgolangit,” cerita mengenai kesediaan Sang Dewi untuk menikah dengan dua syarat menjadi tema utama. Raja Bantarangin Prabu Klono Sewandono maju meminang Sang Dewi, namun rombongannya dihadang oleh Singobarong, manusia berkepala harimau dengan piaraan burung merak yang selalu bertengger di kepala. Klono Sewandono akhirnya berhasil mengalahkan Singobarong, menjadi cikal bakal kesenian Reog dengan kepala harimau berhias merak yang memukau.(ery)

 

Related posts

Terpilih Secara Aklamasi Sebagai Ketum PB MI, La Nyalla Lakukan Konsolidasi Perkuat Organisasi

adminredaksi

Jadi Pembicara di MWC Barcelona, Dirut PLN Ajak Kekuatan Internasional Berkolaborasi dalam Transisi Energi

adminredaksi

Komitmen Turunkan Emisi Karbon, SIG Raih Dua Penghargaan

adminredaksi