Selanjutnya, Gubernur Khofifah menuju tempat prosesi pengambilan tanah berjarak 10 meter dari tempat pengambilan air. Seluruh prosesi pengambilan air dan tanah tersebut diawali dengan pembacaan doa dari penjaga situs maupun candi.
Usai pelaksanaan prosesi, Khofifah menyampaikan bahwa Air dan Tanah dari Bumi Majapahit ini memiliki nilai sejarah yang cukup besar. Dimana, Nusantara merupakan bagian dari Sumpah Palapa yang diikrarkan oleh Mahapatih Gajahmada.
Menurutnya, dari berbagai referensi disampaikan bahwa Nusa mengandung arti Pulau kemudian Antara artinya luar. Dan jika disimpulkan menjadi sebaran dari pulau-pulau yang berjumlah banyak namun bisa dipersatukan oleh Kerajaan Majapahit.
“Sebelum pulau-pulau dipersatukan oleh Majapahit, Mahapatih Gajahmada melakukan puasa. Amukti palapa dalam Sumpah Palapa merupakan bagian yang begitu kuat dimana tekad dari Mahapatih Gajahmada mempersatukan banyak pulau ke dalam Nusantara,” ungkapnya.
“Seluruh nilai referensi dari sejarah ini dituangkan oleh Mpu Prapanca di Buku Nagarakartagama. Juga dikuatkan dengan Buku Sutasoma karya Mpu Tantular tertulis Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa,” lanjut Khofifah.