2 Mei 2024
INFODIS.ID
INFO PEMERINTAHANINFO PENDIDIKAN

Gubernur Khofifah Raih Gelar Doktor Honoris Causa Bidang Ilmu Ekonomi Universitas Airlangga

 

 

Surabaya , infodis.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendapat anugerah  gelar Doktor Honoris Causa (HC UA) Bidang Ilmu Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair) di Airlangga Convention Center, Kampus C Unair Surabaya, Minggu (15/10/2023).

 

Prosesi penganugerahan gelar Doktor HC UA ini ditandai dengan penyampaian orasi ilmiah,  pemahatan danda emas oleh Gubernur Khofifah. Dilanjutkan dengan penyerahan ijazah Doktor HC UA oleh Rektor Unair Prof. Mohammad Nasih kepada Gubernur Khofifah didampingi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair Prof. Dian Agustia dan Ketua Senat Akademik Prof. Djoko Santoso.

 

Dalam orasinya,Gubernur Khofifah mengangkat tema pembangunan ekonomi kerakyatan melalui reformasi sistem perlindungan sosial untuk percepatan pengentasan kemiskinan yang mudah.

Ia menjelaskan, program bantuan sosial ada di berbagai kementerian sehingga banyak kartu bantuan bagi masyarakat miskin. Karena terlalu banyak sehingga diintegrasikan.

“Dulu masing-masing kementerian punya kartu-kartu akhirnya disatukan. Dulu bantuannya atas nama pemerataan. Ini bantuan sekolah dapat tapi kartu kesehatan tidak dapat. Dapat PKH tapi raskin tidak dapat. Akhirnya diintegrasikan,” kata Khofifah.

 

Berikutnya, lanjut mantan Mensos RI itu, digital ekosistem yang awalnya manual kemudian didigitalisasi.

Digitalisasi ini dinilai penting untuk mengurangi potensi-potensi negatif yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab jika secara cash. Sehingga bantuan dikirim melalui e-wallet yang sudah terintegrasi dengan himpunan bank negara (himbara).

“Setelah itu masih kami bangun interoperability, ini kan implementasinya himbara, jadi kalau kita berbagi, mana BNI, mana BRI, mana Mandiri, mana BTN. Nah kalau ini tidak interoperability maka misalnya yang membagi Kementerian BUMN sendiri, katakan Kota Surabaya BNI, nanti Sidoarjo Mandiri, itu yang membuat pembagian Kementerian BUMN,” tuturnya.

“Nah kalau misalnya dia mau belanja di Surabaya harus cari Mandiri dengan Mandiri, BNI dengan BNI. Itu menjadikan interoperability sesuatu sekali. Karena itu by system harus connect. Kalau misalnya ATM Mandiri, ini interoperability maka semua yang himbara bisa mengakses,” imbuhnya.

Kemudian, lanjutnya ada bantuan makan non tunai yang dulunya beras miskin (raskin). Supaya perspektif lebih positif, maka waktu itu ia mengusulkan beras untuk keluarga sejahtera.

“Kemudian digitalisasinya adalah menjadi BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Jadi digitalisasi di lingkungan keluarga kurang mampu, penerima program perlindungan sosial itu sebetulnya sudah cukup kuat waktu itu,” tambahnya.

 

Sementara itu Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih mengatakan, pemberian gelar tersebut tidak cuma-cuma dan memakan waktu yang panjang. Di mana, proses ini dimulai dengan usulan dan persetujuan badan pertimbangan, termasuk persetujuan ketua departemen di tahun 2020 lalu.

Proses berikutnya senat melajukan penilaian dan proses diskusi, sehingga muncul rekomendasi dari senat akademik yang terjadi di tahun yang sama.

“Ibu khofifah adalah Ketua Pengurus Pusat IKA UA dan beliau adalah anggota parlemen termasuk pimpinan termuda pada zamannya. Oleh karena itu, sangat layak kami memberikan kehormatan dalam bentuk doktor honoris causa,” kata Nasih saat prosesi pengukuhan. (abi)

 

Related posts

Tim IRIS ITS Juarai RoboCup Asia Pacific 2022

adminredaksi

UNUSA Gelar Peringatan Nuzulul Quran

adminredaksi

Senin, Unitomo Kukuhkan Prof Nur Sayidah Sebagai Guru Besar Ilmu Akutansi

adminredaksi