Pasuruan, infodis.id – Seiring berjalannya tahun 2023, lebih dari 900 warga Kabupaten Pasuruan memutuskan untuk mengurungkan niat mereka untuk berangkat haji. Keputusan ini membuka jendela kebijakan dan tantangan di balik persiapan keberangkatan haji yang tidak selalu sesuai dengan harapan.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pasuruan, Syaikhul Hadi, mengonfirmasi bahwa keputusan untuk membatalkan niat haji telah diambil oleh sejumlah calon jamaah. Meskipun masih banyak yang mendaftar, namun angka pembatalan cukup signifikan.
“Hampir setiap hari kami menerima kedatangan jamaah yang mendaftar maupun yang membatalkan niat mereka untuk berhaji. Ya meskipun banyak yang daftar, tapi tidak sedikit yang mengurungkan niatnya,” ungkap Syaikhul Hadi, Rabu (03/01/2024).
Salah satu penyebab utama pembatalan niat haji adalah lamanya daftar tunggu. Menurut Syaikhul, jamaah yang mendaftar sekarang harus bersabar hingga mendapatkan porsi haji, yang sayangnya, akan terlaksana 35 tahun kemudian.
“Karena masa tunggu yang cukup lama, sehingga banyak jamaah yang menarik uang pendaftaran haji. Karena kalau daftar sekarang baru dapat porsi 35 tahun lagi,” jelasnya.
Sebagai alternatif, para jamaah yang membatalkan niat haji memilih untuk menggunakan uang pendaftaran tersebut untuk melaksanakan ibadah umroh. Meskipun kebijakan ini dapat memberikan peluang spiritual lainnya, namun tetap saja menciptakan tantangan tersendiri bagi penyelenggaraan haji.
Dalam konteks ini, Syaikhul Hadi memberikan pesan kepada calon jemaah haji, terutama yang sudah mendapatkan porsi, untuk tidak tergesa-gesa membatalkan niatnya.
“Mohon tidak tergesa-gesa, karena haji tidak sama dengan umroh,” tandasnya.
Dengan peningkatan pembatalan niat haji, Kemenag terus melakukan sosialisasi. Dalam upaya menyampaikan pesan ini kepada para jamaah, Syaikhul Hadi meminta mereka untuk bersabar dan memandang daftar tunggu sebagai bentuk ikhtiar, dengan harapan suatu saat akan tiba giliran mereka untuk berangkat.(ery)