6 Mei 2024
INFODIS.ID
HeadlineINFO PENDIDIKAN

Mahasiswa ITS Melalui Video Animasi ‘Aksara Swara’ Berperan dalam Melestarikan Bahasa Jawa

Surabaya, infodis.id – Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah menciptakan karya berjudul “Aksara Swara” dalam bentuk video animasi sebagai upaya untuk melestarikan bahasa Jawa di Indonesia. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan merawat warisan budaya, terutama bahasa Jawa yang kaya akan makna dan nilai tradisionalnya.

Tim bernama CTRL+S, yang terdiri dari tiga mahasiswa, memulai proyek ini berdasarkan pemahaman akan identitas budaya mereka sendiri. Meskipun mereka memiliki latar belakang sebagai keturunan Jawa yang kaya akan warisan bahasa, mereka merasa terisolasi karena tidak mahir berbicara dalam bahasa Jawa. Tantangan ini muncul karena lingkungan keluarga dan perkuliahan yang mayoritas menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi sehari-hari.

Ketua tim CTRL+S, Cendikia Queendita Karmadi, menjelaskan bahwa video animasi ini memiliki durasi lima menit dan menggabungkan budaya Jawa yang kaya dengan teknologi modern yang canggih. “Aksara Swara” didesain untuk menginspirasi penonton tentang perpaduan harmonis antara tradisi dan teknologi dalam budaya Indonesia.

Dalam narasi yang menarik, tim CTRL+S memperkenalkan sejumlah tokoh utama yang mewakili berbagai generasi masyarakat. Di antara tokoh-tokoh tersebut ada Pak Kusno, seorang ahli bahasa Jawa yang bijak, Sri, seorang mahasiswa berprestasi yang bersemangat, serta Budi, seorang siswa yang mengalami Autism Spectrum Disorder (ASD) yang menambahkan dimensi kemanusiaan dalam cerita.

Menurut Queen, pemilihan karakter yang mengalami ASD didasarkan pada pengalaman pribadi salah satu anggota tim CTRL+S yang memiliki sahabat dengan kondisi ASD. Dia menjelaskan bahwa individu tersebut sering mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial dengan teman sebaya mereka. “Seperti Budi yang menghadapi kesulitan dalam berkomunikasi dengan teman-temannya, tetapi semangatnya untuk belajar sangat tinggi,” ungkapnya.

Dalam cerita, Pak Kusno, seorang guru bahasa Jawa yang akan segera memasuki masa pensiun, merasa prihatin dengan kurangnya minat siswa saat ini dalam mempelajari bahasa Jawa. Namun, Pak Kusno tetap mempertahankan semangatnya untuk mengajar tanpa terkecuali, dengan fokus khusus pada Budi.

Menanggapi semangat tulus Pak Kusno dalam usahanya untuk belajar dari Budi, seorang mahasiswa bernama Sri telah mengambil langkah berani dengan mengangkat fenomena ini sebagai inspirasi untuk sebuah aplikasi permainan pendidikan. Dengan kehadiran permainan pendidikan yang inovatif ini, tim CTRL+S yakin bahwa upaya untuk menjaga kelestarian bahasa Jawa akan semakin diperkuat dan berkelanjutan.

Karya ini telah meraih posisi juara kedua dalam ajang bergengsi Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) XVI dengan kategori Animasi. Queen menyatakan, “Tentunya, kami sangat bahagia melihat bahwa karya ini mampu membawa kami meraih juara.”

Melalui video animasi singkat ini, tim CTRL+S berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keberadaan budaya bahasa Jawa di Indonesia. Mereka juga mengajak seluruh masyarakat untuk gigih memperjuangkan pendidikan yang inklusif. “Selain pelestarian budaya, pendidikan inklusif juga tetap dijunjung dan dikembangkan di seluruh penjuru,” tambah Queen. (ery)

Related posts

Bupati Sidoarjo Dorong Percepatan Pembangunan Flyover Aloha, Pembebasan Lahan Ditarget Tuntas 2022

adminredaksi

Kali Pertama, Urban Wagyu Gelar Turnamen Tenis di Surabaya

Satpol PP Surabaya Sanksi Remaja Hendak Tawuran untuk Rawat ODGJ di Liponsos