Surabaya, infodis.id – meski tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Cabang olahraga (Cabor) Catur mampu mengharumkan nama Kota Pahlawan di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VIII 2023.
Pada event tersebut, catur menyumbang satu medali emas dan tiga medali perunggu.
“Tidak ada perhatian, mulai fasilitas latihan maupun perlengkapan olahraga,” jelas Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Surabaya, Budi Leksobo, Kamis (21/9/2023)
Meski tak ada perhatian dari Pemkot Surabaya selama mempersiapkan tim, namun cabor catur mampu membawa nama harum Kota Surabaya di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VIII 2023. Pada event tersebut, catur menyumbang satu medali emas dan tiga medali perunggu.
Medali emas dipersembahka n melalui nomor beregu puteri (catur cepat). Sedangkan tiga medali perunggu diraih lewat beregu puteri (catur kilat), mix ganda (catur kilat), dan beregu putra (catur standar).
“Ya, sebenarnya untuk catur tak ada target. Alhamdullilah anak-anak sudah berjuang maksimal. Kami berharap ke depan lebih baik lagi, setidaknya tiga perunggu tersebut pada Porprov IX bisa meningkat menjadi emas,”ujarnya.
Meski tak ada kegiatan, Buleks, panggilan Budi Leksono menyatakan, Percasi Surabaya tetap berusaha membangkitkan semangat para pecatur dengan mengadakan event atau turnamen sendiri yang selama ini ditunjang oleh para donatur, kafe, maupun hotel yang memfasilitasi tempat.
Buleks yang juga Sekretaris Komisi A DPRD Kota Surabaya ini, berharap agar anak asuhnya yang sudah berprestasi di ajang Porprov Jatim VIII 2023 jangan tolah-toleh.
Karena dia meyakini iming-iming di luar sana lebih menggiurkan. Sedangkan di Surabaya sendiri mungkin karena sarana dan prasarana dan tempat berlatih tak ada. Hanya dijanjikan saja oleh Pemkot Surabaya, tapi tak ada realisasi.
“Kita sudah berbenah dan menunjukkan prestasi. Saya harapkan kesadarannya, cintai di mana Anda ini awal berlatih, berprestasi, hargai pelatih dan pengurus Percasi. Jadi ini adalah bentuk upaya kita berbenah,” tandas dia.
Buleks berharap di event-event berikutnya semangat anak-anak Percasi Surabaya ini bisa kembali seperti di era kepengurusannya pertama. Yang mana cabor catur ini bisanya meraih setidaknya tiga medali emas.
“Kita (catur) biasa juara umum. Karena piala juara umum tiga kali berturut-turut ada di rumah saya. Semoga ke depan Surabaya bisa lebih baik,” tegas dia.
Sebagai bentuk dukungan dari Pemkot Surabaya, tentunya harus ada reward dan perhatian kepada atlet yang telah membawa nama harum Kota Surabaya. Pun event-event Percasi terus digulirkan.
Harapannya, jika Percasi punya anggaran besar, lebih baik displit (dipecah) dengan event kecil-kecil, tapi itu berjalan rutin.
Contohnya, ada turnamen besar dengan hadiah besar. Lebih baik dibagi saja dengan berbagai bentuk kegiatan Percasi selama event tahunan.
“Kalau dulu setahun ada dua event besar, Piala KONI Surabaya dan Piala Wali Kota Surabaya, tapi sekarang tidak ada. Ya, mungkin bisa displit dengan kegiatan Hari Jadi Kota Surabaya atau Hari Besar Nasional. Ini kan bagus kalau pemkot menyelenggarakannya. Tapi dengan catatan kalau Pemkot memang berburu ladang emas atau prestasi di berbagai cabor, “beber politisi senior PDI-P ini. (joo)