New York, infodis.id – Sebuah studi baru menunjukkan bahwa Sphinx Agung Giza mungkin telah dibentuk oleh erosi angin, bukan oleh manusia.
Studi tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal Physical Review Fluids, dilakukan oleh tim ilmuwan dari New York University. Tim tersebut meniru kondisi lanskap sekitar 4.500 tahun yang lalu, ketika patung batu kapur itu diperkirakan dibangun.
Tim tersebut menciptakan yardang model tanah liat, yaitu bentang alam alami yang terbentuk dari angin di gurun pasir. Yardang tersebut kemudian dicuci dengan aliran air yang cepat untuk mewakili angin.
Para peneliti menemukan bahwa bentuk singa mulai terbentuk dengan aliran air yang cepat. Hal ini menunjukkan bahwa erosi angin dapat membentuk struktur yang mirip dengan Sphinx.
“Temuan kami menawarkan kemungkinan ‘cerita asal’ tentang bagaimana formasi seperti Sphinx dapat muncul dari erosi,” kata penulis senior studi Leif Ristroph dikutip dari cnn
“Eksperimen laboratorium kami menunjukkan bahwa bentuk-bentuk yang mirip Sphinx, pada kenyataannya, dapat berasal dari bahan-bahan yang terkikis oleh aliran cepat.”
Studi ini masih awal, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi teori ini. Namun, studi ini memberikan wawasan baru tentang asal-usul salah satu monumen paling misterius di dunia.(ery)