Seattle, infodis.id – Amazon, raksasa teknologi e-commerce, telah mengumumkan upaya uji coba yang menarik dengan robot humanoid di sejumlah gudang distribusinya di Amerika Serikat. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk semakin mengotomatisasi operasionalnya, tetapi juga untuk “membebaskan karyawan untuk memberikan layanan yang lebih baik bagi pelanggan kami.”
Salah satu robot yang tengah diuji adalah yang dikenal dengan nama Digit. Robot ini dilengkapi dengan lengan dan kaki yang memungkinkannya untuk melakukan berbagai tugas seperti mengangkat, memegang, dan mengelola barang dengan cara yang menyerupai tindakan manusia.
Namun, langkah ini tidak datang tanpa kontroversi. Serikat pekerja Amazon telah mengecam upaya ini, menyebut bahwa perusahaan telah “memperlakukan pekerjanya seperti robot selama bertahun-tahun.” Stuart Richards, seorang organisator di serikat pekerja Inggris GMB, mengatakan bahwa otomatisasi yang diterapkan oleh Amazon telah menyebabkan hilangnya ratusan pekerjaan di pusat pemenuhan.
Amazon, sementara itu, mengklaim bahwa sistem robotik mereka telah membantu menciptakan “ratusan ribu pekerjaan baru” dalam operasional mereka. Perusahaan tersebut menyebut adanya “700 kategori jenis pekerjaan baru, dalam peran terampil, yang tidak ada di perusahaan sebelumnya.”
Kepala Teknologis Amazon Robotics, Tye Brady, mempertahankan peran penting manusia dalam operasional perusahaan. Brady mengungkapkan dalam konferensi media di Seattle, “Bagian mana pun dari diri saya tidak pernah berpikir bahwa hal itu akan menjadi kenyataan.” Ia menegaskan bahwa kemampuan manusia untuk berpikir pada tingkat yang lebih tinggi dan mendiagnosis masalah sangat penting dalam proses pemenuhan yang tidak dapat digantikan oleh robot.
sumber bbc.com