Riyadh, infodis.id – Pemerintah Arab Saudi untuk pertama kalinya setelah 72 tahun, akan membuka toko minuman keras di ibu kota Riyadh. Toko ini dikhususkan untuk melayani diplomat non-Muslim yang bertugas di negara tujuan ibadah haji tersebut.
Keputusan ini menandakan tonggak sejarah bagi kerajaan yang dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Pembukaan toko ini merupakan bagian dari upaya menarik wisatawan dan bisnis ke negara Muslim konservatif tersebut, sekaligus mendorong Visi 2030 untuk membangun perekonomian pasca-minyak.
Toko minuman keras tersebut akan berlokasi di Kawasan Diplomatik Riyadh, sebuah lingkungan tempat tinggal kedutaan dan diplomat. Akses akan “dibatasi secara ketat” untuk non-Muslim.dilansir CNN Indonesia
Pelanggan harus mendaftar melalui aplikasi seluler, mendapatkan kode izin dari Kementerian Luar Negeri, dan mematuhi kuota bulanan dalam pembelian mereka.
Langkah ini menandakan perubahan signifikan dalam kebijakan alkohol di Arab Saudi. Minuman keras dilarang dalam Islam dan sebelumnya hanya tersedia melalui surat diplomatik atau di pasar gelap.
Meskipun demikian, masih belum jelas apakah ekspatriat non-Muslim lainnya akan memiliki akses ke toko tersebut. Jutaan ekspatriat tinggal di Arab Saudi, namun kebanyakan dari mereka adalah pekerja Muslim dari Asia dan Mesir.(ery)