7 Mei 2024
INFODIS.ID
HeadlineIndeks BeritaINFO DAERAHINFO LAININFO PARIWISATA

Dikenal Dunia Lewat Festival Lembah Baliem

Dilansir dari liputan6.com, berikut fakta menarik seputar Kabupaten Jayawijaya yang dirangkum dari berbagai sumber.

Distrik Bung Karno

Di Jayawijaya ada sebuah distrik yang namanya mirip dengan proklamator sekaligus presiden pertama Republik Indonesia, Distrik Silo Karno Doga. Silo Doga adalah tokoh penting pada masa Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) 1969. Ia dikenal sebagai salah satu pejuang Pepera, yang sejak awal menyatakan kesetiaannya bergabung dengan NKRI.

Pada 1960-an, Silo Doga bersama kepala suku lainnya pernah diundang ke Istana Kepresidenan di Jakarta oleh Presiden Sukarno. Saat itulah para kepala suku dipimpin oleh Silo Doga menyatakan ikrar kesetiaan di hadapan Presiden Sukarno bahwa Irian Barat (nama Papua waktu itu) adalah bagian dari NKRI.

Silo Doga meminta agar nama Bung Karno digabungkan dalam namanya menjadi Silo Karno Doga sebagai simbol persaudaraan, kasih dan kesetiaan. Distrik Silo Karno Doga merupakan distrik dengan wilayah terluas di Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Padi dan Beras

Makanan pokok warga Papua dulunya adalah sagu, sebelum digantikan oleh beras. Karenanya, pemandangan tidak biasa tampak di Kampung Honelama, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada ketinggian 1.650 meter di atas permukaan laut, terdapat hamparan sawah dengan tanaman padi yang menguning siap panen.

Tanaman padi di sawah ini dibudidayakan oleh Suku Dani. Kepiawaian Suku Dani bercocok tanam sudah didapat sejak zaman prasejarah. Mereka dikenal sebagai petani tangguh, dengan tanaman utama keladi, pisang, ubi jalar dan buah merah. Sebelum mereka mengenal bercocok tanam padi, mereka telah dikenalkan beras yang didatangkan dari Jayapura.

Budidaya padi ini diperkenalkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya. Sejak kehadiran beras di Wamena, Suku Dani lebih banyak mengonsumsi nasi, sedangkan kebun keladi dan ubi jalar mereka sebagian dibiarkan begitu saja. Hal ini mengkhawatirkan karena babi yang merupakan hewan ternak utama mereka sangat menyukai umbi ubi jalar dan daunnya. Babi tidak bisa makan jerami padi.

Related posts

Jelang Pemilu 2024, PCU Ajak Diskusi tentang “AI and Disinformation”

Jabrid

Tindak Lanjuti Program Magang Community Project, KPU Jatim Gelar FGD dan praktek kerja bersama Peserta Disabilitas

Menilik Jungle Cafe di Usia Kedua

adminredaksi