2 Mei 2024
INFODIS.ID
HeadlineINFO PENDIDIKAN

Dindik Jatim Genjot Kesiapan Pelaksanaan LKS Nasional 

Surabaya, Infodis.id – Jelang pelaksanaan Lomba Kompetensi Siswa (LKS), Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur melakukan finalisasi persiapan kegiatan tersebut. Menjadi tuan rumah, Jawa Timur berharap kematangan lomba tidak hanya difokuskan pada persiapan alat maupun bahan saja. Tetapi juga mempersiapkan mental siswa, karena Jawa Timur menargetkan juara umum dalam kompetisi kompetensi tahunan yang rencananya akan dilangsungkan pada 24-28 Oktober 2023 mendatang di SMKN 5 Surabaya dan SMKN 6 Surabaya.

Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai mengatakan bahwa pihaknya telah mengumpulkan MKKS SMK dan panitia untuk merapatkan finalisasi seluruh persiapan yang akan dilaksanakan dalam pembukaan dan penutupan lomba LKS Nasional di Jawa Timur.

Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) tengah menginventarisir alat-alat yang akan dikirim ke SMKN 5 Surabaya dan SMKN 6 Surabaya  sebagai tempat yang ditunjuk untuk pelaksanaan lomba. Sebab, ada beberapa sekolah yang (alatnya) harus dikirim ke lokasi lomba untuk diinapkan. Karena ada 35 kompetensi kehalian (KomLi) di SMKN 5 Surabaya dan dua KomLi di  laksanakan di SMKN 6 Surabaya.

“Semua alat (dari berbagai sekolah) ini akan digabung di satu sekolah ini tugas BPTI menggabungkan alat itu. Tugas Jatim sebagai tuan rumah fokus pada persiapan untuk menyambut seluruh kontingen dari seluruh indonesia.Mudah-mudahan seminggu kedepan sudah ada hasilnya,” kata Aries,  Selasa (10/10/2023).

Aries mengakui bahwa  dalam pelaksanaan ini, pihaknya masih terganjal persoalan perubahan anggaran yang masih tahap evaluasi oleh Kemdagri.  Padahal pelaksanaan LKS Nasional tinggal menghitung hari. Untuk menuntaskan persoalan ini, ia meminta Sekretaris Dindik Jatim  untuk melakukan evaluasi bersama dengan Inspektorat,  Biro Hukum, Bapeda dan BPKAD Prov Jatim terkait keputusan pelaksanaan lomba.

“Sedangkan evaluasi masih ada di Kemdagri.  Karena sebagian anggaran ada di PP APBD,” ujarnya.

Terkait target juara umum, Aries juga menjelaskan jika training center (TC)  telah dilakukan oleh masing-masing sekolah dengan mengirimkan siswanya ke industri.  Bahkan ada yang dikirim ke Jepang. Sedangkan TC secara provinsi,   akan dilakukan minggu depan dengan mengumpulkan guru, siswa, dan pembina untuk menyampaikan beberapa hal termasuk hasil TC yang dilakukan oleh sekolah.

“Sekitar dua hari kita akan lakukan TC provinsi untuk melihat hasil grade yang mereka lakukan. Dan pemantapan mental siswa sebelum bertanding di LKS Nasional,” pungkasnya.

 

Sementara itu SMKN 6 Surabaya, sebagai salah satu tempat pelaksanaan yang ditunjuk melalui kepala sekolahnya menyatakan kesiapannya. Di sekolah tersebut akan digelar enam bidang lomba, yaitu Patisserie, Hairdressing, Beauty Teraphy, Restaurant Service,  Fashion Technology dan Hotel Reception pada 25-26 Oktober.

Namun, Kepala SMKN 6 Surabaya, Bahrun, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu peralatan yang dipinjam dari sekolah lain.

“Kalau peralatan dari kami (SMKN 6 Surabaya) sudah kita tata sekarang tinggal peminjaman alat dari SMK-SMK di Jatim lain yang sedang menunggu (pengirimannya) dari pihak BPTI.  Karena peminjaman alat menjadi kewenangan dari BPTI,” ujar Bahrun.

Begitupun terkait bahan-bahan untuk lomba juga menjadi kewenangan dari BPTI, sebagai juri. Namun, Bahrun juga mengatakan jika pihaknya tengah menunggu bahan yang diberikan oleh industri sebagai sponsor untuk bidang lomba patisserie.

Terkait kesiapan siswanya yang akan berlaga pada ajang bergengsi LKS Nasional ini, Bahrun menyebut ada tiga perwakilan dari sekolahnya yang akan beradu kompetensi di tiga bidang lomba. Yaitu Patisserie,  Hairdressing dan Beauty Technology. Dalam mengasah kompetensi terbaiknya, sekolah bahkan melakukan TC secara mandiri di industri selama dua bulan.  Kurang dua minggu, para siswa dimatangkan kembali dengan berbagai latihan di sekolah. Latihan akan difokuskan pada modul-modul yang dimampatkan.

“Tahun lalu soal diberi waktu selama 3 hari, sekarang menjadi 2 hari. Ini menjadi tantangan bagi siswa kami. Jadi mereka harus menyelesaikan soal untuk dua hari dengan jam sama. Siswa harus betul-betul fokus karena dalam sehari mereka menyelesaikan empat modul. Ini gak gampang, dan terus kita latih,” tutupnya. (Abi)

Related posts

Warga Desa Bangun Tagih Janji Pemkab Mojokerto Soal Hilangnya TKD

XL Axiata Perkuat Jaringan 4G di Kabupaten Gowa

adminredaksi

Dikabarkan Wafat, Prof Muhammad Nuh: Alhamdulillah, Itu Jadi Pengingat

adminredaksi