Surabaya, infodis.id – Doa merupakan salah satu sarana komunikasi antara manusia dengan Allah SWT. Dengan berdoa, kita dapat memohon kepada Allah SWT segala yang kita inginkan.
Dalam Islam, ada doa-doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca pada momen-momen tertentu. Salah satunya adalah doa akhir dan awal tahun dilansir nuonline.
Doa Akhir Tahun
Doa akhir tahun dibaca pada hari terakhir bulan Dzulhijjah, sebelum maghrib. Doa ini berisi permohonan ampun atas segala dosa yang telah diperbuat selama setahun, serta permohonan agar Allah SWT menerima amal ibadah yang telah dilakukan.
Berikut adalah lafal doa akhir tahun:
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya:
Ya Allah, aku memohon ampun atas segala dosa yang telah aku perbuat di tahun ini, yang Engkau larang, namun aku belum sempat bertaubat. Aku memohon ampun atas segala dosa yang Engkau maafkan, padahal Engkau mampu menyiksaku. Aku memohon ampun atas segala dosa yang Engkau perintahkan untuk bertaubat, namun aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu.
Ya Allah, aku berharap Engkau menerima amal ibadahku yang Engkau ridhai di tahun ini, dan yang telah Engkau janjikan pahala-Mu. Janganlah Engkau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.
Doa Awal Tahun
Doa awal tahun dibaca pada hari pertama bulan Muharram, setelah salat Subuh. Doa ini berisi permohonan perlindungan dari Allah SWT dari godaan setan dan hawa nafsu, serta permohonan agar Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan kepada kita.
Berikut adalah lafal doa awal tahun:
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى، يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya, “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”.
Kedua doa tersebut merupakan amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dibaca pada momen akhir dan awal tahun.
Dengan membaca doa-doa tersebut, kita berharap Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dan membimbing kita di sepanjang tahun yang baru. Semoga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bertakwa di tahun yang baru. (ery)