6 Mei 2024
INFODIS.ID
HeadlineIndeks BeritaINFO PEMERINTAHAN

Gubernur Khofifah Dorong Masyarakat Gotong Royong Rehabilitasi Hutan

Khofifah menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur di banyak negara saat ini menggunakan standar green infrastructure, green finance, serta pembangunan dengan pertumbuhan secara inklusif. Sejalan dengan peran Indonesia sebagai presidensi G20 tahun ini, Khofifah berpendapat bahwa ini adalah momen yang tepat untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia juga dalam proses mewujudkan negara yang hijau yang ramah lingkungan dan hutan.

“Hari ini dunia menunggu kita. G20 presidensinya adalah Indonesia, maka ada target menanam bakau sebanyak mungkin,” imbuhnya.

Kepada IKA SKMA ia berpesan agar terus melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup dan hutan. Ia berharap IKA SKMA bersinergi dengan banyak elemen lain dan komitmen tidak hanya menjaga, tetapi memelihara dan melestarikan hutan. Kerjasama dengan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) dan kelompok tani hutan ( KTH ) Merupakan sebuah keniscayaan.

“Ini adalah sebuah ikatan atau asosiasi yang sangat strategis. Bagi mereka yang mengetahui, IKA SKMA ini merupakan pendekar-pendekar dari seluruh proses untuk menuju pembangunan Indonesia Hijau. IKA SKMA juga merupakan social capital yang luar biasa,” pesannya.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga membagikan pengalamannya sebagai pecinta alam. Sejumlah gunung yang pernah Ia daki diantaranya, Gunung Klotok, Gunung Kelud, Gunung Arjuno, Gunung Bromo, hingga Gunung Semeru. Ia juga bercerita pernah bertemu sekeluarga harimau Semeru sebelum dinyatakan punah di tahun 1980 – an.

Menurutnya, menjadi pecinta alam, bukan sekadar naik gunung, eksplorasi jurang, lembah, gua, dan hutan. Lebih dari itu, ada banyak etika lingkungan yang harus dijunjung agar keindahan alam bisa tetap terjaga dan lestari. Selain itu, juga sebagai bentuk cara bersyukur kepada Tuhan yang menciptakan alam Indonesia yang begitu indah.

“Tidak pernah saya mengambil satu pun pohon anggrek yang saya lihat begitu indahnya di sepanjang gunung Semeru. Bahkan di situ saya pernah bertemu harimau Semeru, banyak yang kemudian mempertanyakan. Ketika perjalanan ke Ranu Pane saya kan, suka potong kompas. Lalu saya lihat ada gundukan dan kayak ada lubangnya seperti goa. Di situ ada harimau bersama beberapa anaknya. Ini sekitar 1978-1979 beberapa kali saya ke Semeru. Jangan dibayangkan ke Ranupane seperti sekarang bisa langsung pakai mobil.,” ungkapnya.

Related posts

Libur Nataru, MS Seven Seas Navigator Sandar Perdana di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Pemkab Bojonegoro Kebut Pemasangan PJU

adminredaksi

Survei ARCI: Pemilu 2024, Lima Parpol Bersaing Ketat di Jatim

adminredaksi