8 Mei 2024
INFODIS.ID
INFO PEMERINTAHAN

Gubernur Khofifah Hadiri HLM Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jatim

Kabupaten Pasuruan, infodis.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri High Level Meeting Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur, yang diselenggarakan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur di Plataran Bromo, Pasuruan, Sabtu (9/12/2023) malam.

Dalam acara yang bertemakan “Refleksi 2023 Serta Prospek dan Tantangan 2024” ini, Gubernur Khofifah menekankan bahwa ekonomi jatim saat ini sudah tumbuh inklusif. Ke depan diharapkan tumbuh secara lebih  inklusif dan berdampak nyata bagi masyarakat, sehingga bisa berdampak ke berbagai sektor.

“Ekonomi di Jawa Timur harus tumbuh secara inklusif dan berdampak. Makin tumbuh makin memberikan tetesan kesejahteraan, makin tumbuh akan makin mengurangi pengangguran, serta berdampak penurunan kemiskinan, stunting menurun, dan pendidikan membaik,” katanya.

Gubernur Khofifah juga menyampaikan optimismenya dalam menyongsong perekonomian Jawa Timur di tahun 2024 kelak. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Jatim pada Triwulan III 2023 tumbuh sebesar 1,79% yang merupakan tertinggi di antara provinsi lain di Pulau Jawa. Jawa Timur juga menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Indonesia sebesar 14,6%. Serta penyumbang perekonomian terbesar kedua pula di Pulau Jawa dengan prosentase 25,56%.

“Pertumbuhan ekonomi Jatim ini berbanding lurus dengan upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Jatim. Kemiskinan ekstrem di Jatim turun drastis dari tahun 2020 sebesar 4,4% menjadi 0,82% per Maret 2023,” ujarnya.

Capaian ini tidak terlepas dari beragam program pembangunan di desa-desa. Desa memang menjadi fokus pembangunan sebab selama ini kantong-kantong kemiskinan banyak ditemukan di pedesaan. Salah satu program tersebut ialah desa mandiri dan desa devisa.  Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah Desa Mandiri tertinggi di Indonesia. Jumlah Desa Mandiri di Jatim mencapai 2.800 desa. Jumlah ini berkontribusi 24,44% dari total Desa Mandiri di Indonesia. Begitu pula dengan Desa Devisa. Dari 613 desa devisa di Indonesia, 149 desa atau 24% di antaranya berada di Jatim.

“Begitupula dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim. Per 1 Desember 2023, IPM Jawa Timur tercatat 74,65, meningkat 3,15 persen selama periode 2019 – 2023,” ungkapnya.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas tantangan yang akan dihadapi oleh Indonesia pada umumnya dan Jatim pada khususnya. Salah satu tantangan tersebut ialah terkait ketahanan pangan.  Terkait hal ini, Gubernur Khofifah sangat optimis karena Jawa Timur sejak 2020 telah menjadi lumbung pangan nasional. Produksi padi Jatim merupakan yang tertinggi di antara provinsi lainnya sejak 2020-2023. Berdasarkan angka sementara BPS, produksi padi Jatim tahun 2023 mencapai 9,59 juta ton GKG atau berkontribusi 17,89% dari produksi nasional sebesar 53,63 juta ton GKG. Hal yang sama juga pada komoditas lainnya seperti daging sapi, jagung, pisang, hingga perikanan.

“Hal ini terwujud berkat sinergitas semua pihak termasuk pemerintah kabupaten/kota yang berkolaborasi, urun support alsintan seperti bed dryer, combine harvester, maupun Rice Milling Unit (RMU),” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Doddy Zulverdi menyampaikan bahwa pertemuan kali ini selain membahas refleksi perekonomian Jatim pada tahun 2023, juga berupaya mengidentifikasi tantangan-tantangan yang akan dihadapi.  “Sehingga kita semua bisa mengantisipasinya dengan baik dan pertumbuhan ekonomi di Jatim tetap positif,” pungkasnya. (abi)

Related posts

Pemkab Banyuwangi Perkuat Data hingga Layanan Publik

Pemprov Jatim Raih Digital Government Award dari Kemenpan-RB

adminredaksi

Mendagri Tito Minta Pemda Segera Buat Regulasi Karhutla

Editor: [ Hary Prasodjo ]