Surabaya, Infodis.id – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim mencatat kasus gagal ginjal akut pada anak di provinsi Jawa Timur meningkat. Hingga saat ini, 16 anak meninggal dunia setelah dirawat di RSUD Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar, Malang.
“Penambahan kasus terjadi di Jawa Timur rata–rata merupakan kasus yang sudah terlambat ditangani. Sehngga, ketika menjalani perawatan cuci darah di rumah sakit, pasien anak dengan gagal ginjal akut sulit diselamatkan,” kata Ketua IDAI Jatim, dr Sjamsul Arief, SpA (K) Kamis (27/10/2022).
Padahal, sambung dr Sjamsul, ketika orangtua peka dengan mendeteksi produksi urine anak bisa lebih cepat tertangani dengan menjalani hemodialisis.
Deteksi dini berupa berkurangnya volume urine atau tidak adanya unrine dalam kurun waktu 6 jam, disertai demam, batuk pilek hingga diare.
Sementara, terkait dengan obat–obatan fomepizole hibah dari Sigapura untuk pasien gagal ginjal akut belum sampai di Jatim, obat–obatan tersebut baru didistribusikan di Jakarta dan diujicobakan pada 11 pasien yang dirawat di RS Cipto Mangunkusumo.
Obat tersebut diklaim mampu memberikan kesehatan yang lebih stabil bagi pasien gagal ginjal akut, selain dari Singapura, rencananya pemerintah Indonesia juga akan meminta bantuan dari Australia. (ari/isa)