Surabaya, infodis.id – Kerusakan mesin merupakan permasalahan besar yang dapat mengganggu produktivitas industri. Menyikapi hal ini, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan startup bernama Include Technology Indonesia yang diproyeksikan menjadi solusi jitu dalam mengatasi downtime mesin.
Tim Include beranggotakan delapan orang, yaitu Singgih Ardiansyah, Raul Ilma Rajasa, Arum Puspa Arianto, Ahmad Akmal Rijal, Moh Iqbal Fatchurozi, Novi Indah Prihatiningsih, Danial Farros Maulana, serta Ahmad Hazim Izzal Khaqi. Ketua tim, Singgih Ardiansyah, menuturkan bahwa startup ini ditujukan untuk mewujudkan industri cerdas yang efektif dan efisien.
Include Technology Indonesia merupakan perusahaan rintisan dengan sistem end-to-end atau penyediaan jasa dan produk secara menyeluruh. Startup ini berfokus untuk menyelesaikan serta memberikan tindak preventif dalam perawatan mesin di berbagai industri guna mengurangi waktu rusak mesin.
Dalam pengerjaannya, Include menggunakan basis Internet of Thing (IoT) untuk mengintegrasikan mesin dengan berbagai sensor yang terhubung ke platform aplikasi IoT. Sensor tersebut akan mengumpulkan data yang kemudian diolah oleh sistem AI untuk mendeteksi kerusakan mesin dan memprediksi waktu perawatan yang paling efisien.
Singgih mengungkapkan, performa dari produk yang ditawarkan Include sudah terbukti efektif. Startup ini pernah mereduksi biaya perawatan hingga 40 persen dari biaya sebelumnya.
Melalui inovasi startup ini, tim asuhan Muhammad Nurif SE MT ini juga telah berhasil meraih prestasi gemilang sebagai Juara 3 University Startup World Cup 2023 yang diselenggarakan oleh Venture Cup Denmark, September lalu.
Singgih berharap, Include Technology Indonesia dapat berkembang lebih pesat baik dari segi tim, produk, maupun pasar. Dengan perluasan ini diharapkan dampak yang diberikan untuk kemajuan industri di Indonesia juga semakin luas.(ery)