30 April 2024
INFODIS.ID
HeadlineINFO BISNIS

Kemendag Pastikan Smelter Freeport Gresik Berjalan Lancar

Gresik, infodis.id – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan pihaknya siap mendukung kebutuhan operasi PT Freeport Indonesia (PTFI) menjelang dioperasikannya Smelter kedua di Gresik, Jawa Timur.

“Kami berikan dukungan yang diperlukan, termasuk kemarin perpanjangan untuk peraturan izin
ekspor (tembaga),” kata Mendag kepada media saat kunjungan kerja ke proyek pembangunan
smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE),
Gresik, Jawa Timur, Selasa (28/11).

Mendag juga mengapresiasi perkembangan pembangunan smelter kedua PTFI yang diharapkan
segera beroperasi penuh sehingga mampu mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat di sekitar smelter.

“Saya bahagia, senang, perkembangan pembangunan smelter sudah mencapai 80% lebih. Saya
kira ini membanggakan karena dipimpin anak-anak negeri. Konsentrat tembaga dikelola di sini
secara bertahap dan kita punya saham mayoritas,” katanya.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas saat mendampingi kunjungan Mendag optimistis smelter
kedua PTFI akan mulai beroperasi pada akhir Mei 2024 dan secara bertahap ramp-up produksi
penuh hingga Desember 2024.

“Progres smelter saat ini diperkirakan mencapai 83%. PTFI terus menyelesaikan beberapa
pekerjaan guna penyelesaian konstruksi fisik pada akhir Desember 2023,” kata Tony kepada
media.

Pada awal 2024, lanjutnya, akan dilakukan pre-commissioning dan commissioning untuk
memastikan seluruh peralatan dan fasilitas berfungsi. “Kami optimistis proyek pembangunan smelter akan selesai sesuai jadwal,” katanya.

Dalam pembangunan smelter kedua ini, PTFI menanamkan investasi 2,9 miliar dolar AS atau
setara Rp43 triliun per akhir Oktober 2023, dari total anggaran 3 miliar dolar AS.

“Harapan kami relaksasi ekspor konsentrat tembaga dapat terus diberikan sampai smelter
tersebut beroperasi penuh,” kata Tony

Setelah beroperasi penuh, smelter mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas
produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt) dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per
tahun.

Adapun smelter pertama PTFI dibangun pada 1996 dengan nama PT Smelting Gresik. Kedua fasilitas smelter ini adalah komitmen dan keseriusan PTFI dalam mendukung program hilirisasi nasional.

PTFI dan Pemerintah Indonesia terus bahu membahu agar kedua smelter dapat memberi
manfaat maksimal bagi semua pihak.(isa)

Related posts

Hari Pelanggan Nasional, Ini Cara TPS Dekatkan Diri dengan Pelanggan

adminredaksi

Masih Simpang Siur, LaNyalla Minta Kemenkes Buka Informasi Jelas Tentang Kasus Ginjal Akut Anak

adminredaksi

Pemkab Banyuwangi Mulai Musrenbangcam, Bupati Ipuk Minta Camat Fokus Program Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Insfrastruktur

adminredaksi