Jakarta, infodis.id – Pemilu 2024 baru saja usai, meninggalkan duka bagi keluarga 71 petugas penyelenggara yang gugur saat menjalankan tugas. Bekerja dengan jam kerja ekstrem, bahkan di atas 16 jam, mereka bagaikan pahlawan demokrasi yang berjibaku di medan tempur demokrasi.
Tragedi ini membuka mata kita akan perlunya evaluasi menyeluruh dalam perekrutan dan perlindungan petugas pemilu.
Menkes Budi Gunadi Sadikin pun mengusulkan skrining kesehatan wajib bagi calon petugas untuk memastikan mereka memiliki kondisi fisik yang prima.
“Skrining kesehatan wajib bagi calon petugas pemilu bukan untuk mempersulit, melainkan untuk memastikan mereka memiliki kondisi fisik yang mumpuni. Hal ini penting untuk meminimalisir risiko jatuhnya korban jiwa di masa depan.” kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers usai rapat evaluasi kesehatan petugas Pemilu di Gedung Kemenkes Jakarta, Senin (19/2/2024)
Screening kesehatan petugas pemilu lanjut Menkes Budi, sangat penting dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik mereka. Sehingga, pemerintah, KPU, dan Bawaslu bisa menentukan kelayakan dari calon petugas.
Lakpesdam PBNU, di sisi lain, mendorong regulasi jam kerja yang manusiawi bagi petugas pemilu. Jam kerja yang ekstrem menjadi salah satu faktor utama penyebab jatuhnya korban jiwa.(ery)