1 Mei 2024
INFODIS.ID
INFO LAIN

Semarak Takjil di Masjid: Perpaduan Cita Rasa dan Semangat Kebersamaan

Surabaya, infodis.id – Bulan Ramadan tak hanya identik dengan ibadah, namun juga momen istimewa untuk berbagi dan menjalin kebersamaan. Di antara tradisi yang dinanti-nanti adalah tradisi takjil di masjid.

Bukan sekadar hidangan pembuka puasa, ragam takjil di masjid mencerminkan keragaman budaya dan tradisi masyarakat. Dari Kue Pukis yang empuk dan manis, Kue Pancong dengan teksturnya yang khas, hingga Martabak Mie dan Martabak Manis yang selalu menggoda selera, hidangan takjil di masjid tak hanya memanjakan lidah, namun juga membawa kenangan dan kehangatan di bulan Ramadan.

Lebih dari Sekadar Hidangan

Momen berbagi takjil di masjid bukan hanya tentang mengakhiri rasa lapar dan dahaga. Di balik setiap suapan, terkandung dedikasi para sukarelawan yang dengan penuh semangat menyiapkan hidangan terbaik untuk para jemaah.

Semangat berbagi ini menumbuhkan rasa kebersamaan dan kepedulian antar sesama. Kebersamaan yang kental terasa saat para jemaah duduk bersama, menyantap hidangan takjil, dan bercengkrama satu sama lain.

Menjelajahi Cita Rasa Nusantara

Menjelajahi ragam takjil di masjid bagaikan menjelajahi cita rasa Nusantara. Setiap daerah memiliki hidangan khasnya sendiri yang mencerminkan tradisi dan budaya setempat.

Di Jawa, kita dapat menemukan Kolak Pisang, Es Dawet Ayu, dan Onde-onde. Di Sumatra, ada Lemang Tapai, Kue Srikaya, dan Bubur Lambuk. Sementara di Sulawesi, terdapat Jalangkote, Kapurung, dan Gogoso.

Lebih dari Sekadar Tradisi

Tradisi takjil di masjid bukan hanya tentang hidangan dan tradisi, namun juga tentang nilai-nilai luhur yang diajarkan. Kebersamaan, berbagi, dan kepedulian adalah nilai-nilai yang ditanamkan dalam tradisi ini.

Di bulan Ramadan, tradisi takjil di masjid menjadi simbol persatuan dan kekuatan komunitas. Sebuah tradisi yang tak hanya mengenyangkan perut, namun juga menghangatkan hati dan memperkuat tali persaudaraan.

Mari kita jaga dan lestarikan tradisi takjil di masjid. Tradisi yang tak hanya memanjakan lidah, namun juga menumbuhkan nilai-nilai luhur yang patut dilestarikan.(ery)

Related posts

Mengawali, Dengan Doa Awal Tahun

Jatim Gelar East Java Tourism Award 2021

adminredaksi

“Twinkling Watermelon”: K-Drama yang Manis Namun Bikin Penonton Rasa Ditipu di Episode Terakhir