Muhammadiyah Menyerukan Kebersihan dan Keteladanan Menuju Pemilu 2024
Yogyakarta,infodis.id – Pemilu 2024 kian dekat, namun awan mendung praktik kotor masih membayangi. “Serangan Fajar”, bagi-bagi uang menjelang hari pencoblosan, kembali menghantui, bagaikan luka demokrasi yang menggerogoti integritas bangsa.
Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah, lantang menyuarakan keprihatinannya. Serangan Fajar, menurutnya, merupakan budaya buruk yang mencederai nilai-nilai luhur demokrasi.
“Praktik ini bukan sekadar pelanggaran aturan, tetapi juga cerminan rendahnya moralitas para kontestan dan elit politik.” tegasnya dilansir dari muhammadiyah, Minggu (11/2/24)
Di tengah masa tenang, di mana kampanye seharusnya dihentikan, praktik tercela ini justru marak. Uang disulap menjadi alat untuk membungkam akal sehat dan menjerumuskan rakyat ke dalam kubangan politik transaksional.
Serangan Fajar bukan hanya meredam suara rakyat, tetapi juga mencederai rasa keadilan dan mematikan harapan akan pemimpin yang bersih dan berintegritas.
“Demokrasi dibajak oleh kepentingan sesaat, dan rakyat dipaksa memilih bukan berdasarkan visi dan misi, tetapi karena iming-iming materi.” ujarnya
Haedar Nashir mengingatkan bahwa Pemilu 2024 merupakan ujian bagi martabat bangsa.
“Di sinilah jiwa, etika, dan tindakan luhur para kontestan dan pendukungnya diuji. Integritas dipertaruhkan, dan masa depan bangsa dipertaruhkan.” tegas Haedar
Seruan Muhammadiyah untuk Pemilu yang bersih dan bermartabat harus menjadi komitmen bersama.
“Kita harus bangkit melawan budaya buruk Serangan Fajar.” tutup Haedar (ery)