Sementara itu, warga Kampung Budaya Polowijen Tatik Nur Fajriyah mengatakan, saat ini semakin serius mengembangkan batik agar kampung ini juga dikenal dengan kekayaan batiknya. Untuk itu berbagai pelatihan terus dilakukan sehingga semakin banyak memiliki karya yang bisa dijual.
“Saat ini ada sekitar 60 warga di Kampung Budaya Polowijen yang menekuni batik. Sebagian besar masih menjadi kerja sambilan. Harapannya, batik bisa menjadi andalan untuk meningkatkan kesejahteraan,” terang Titik, dilansir dari malangkota. (ina)