Surabaya, infodis.id – Pernah bingung pilih angin biasa atau nitrogen untuk ban mobil kesayangan? Kedua opsi ini memang sama-sama udara, tapi ternyata punya karakteristik yang berbeda. Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing!
Dilansir dari berbagai sumber, angin biasa yang kita hirup sehari-hari ini sebagian besar terdiri dari nitrogen (sekitar 78 persen). Sisanya adalah oksigen, argon, dan uap air. Inilah yang membuat tekanan angin biasa mudah berubah.
Kekurangan Angin Biasa:
- Tekanan tidak stabil: Udara mengandung uap air yang mengembang saat panas dan menyusut saat dingin. Ini menyebabkan tekanan ban tidak stabil, sehingga perlu diisi ulang lebih sering.
- Boros BBM: Tekanan angin yang tidak stabil bisa membuat ban lebih gampang kempis. Akibatnya, mobil jadi lebih boros bahan bakar karena butuh tenaga ekstra untuk menggelinding.
- Rentan karat pelek: Uap air dalam angin biasa bisa memicu karat pada pelek mobil Anda.
Kelebihan Angin Biasa:
- Mudah didapat dan murah: Angin biasa tersedia di mana saja dan harganya pun jauh lebih terjangkau dibandingkan nitrogen.
- Nitrogen: Stabil dan Irit, Tapi…
- Nitrogen murni memiliki molekul yang lebih besar dan rapat dibandingkan udara biasa. Ini membuat nitrogen keluar dari pori-pori ban lebih lambat dan membuat tekanan ban lebih stabil.
Kelebihan Nitrogen:
- Tekanan stabil: Molekul nitrogen yang rapat membuat tekanan ban lebih stabil dan tahan lama. Anda tidak perlu sering-sering isi angin.
- Irit BBM: Tekanan ban yang stabil membuat ban bekerja lebih optimal sehingga irit bahan bakar.
- Menjaga umur ban: Tekanan yang stabil membuat ban tidak mudah kempis dan terhindar dari kerusakan.
- Mencegah karat pelek: Tidak adanya uap air dalam nitrogen membuat pelek terhindar dari risiko karat.
Kekurangan Nitrogen:
- Harga lebih mahal: Mengisi ban dengan nitrogen biasanya lebih mahal dibandingkan angin biasa.
- Tidak tersedia di semua tempat: Belum semua bengkel menyediakan fasilitas isi nitrogen.
Jadi, Pilih yang Mana? (ery)