5 Mei 2024
INFODIS.ID
INFO PENDIDIKAN

UM Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Manajemen Keuangan

Surabaya, infodis.id – Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya resmi mengukuhkan guru besar ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Didin Fatihudin di Gedung At Tauhid Tower, kampus setempat pada Sabtu (17/2/2024) .

Dalam pidato pengukuhannya Didin meyampaikan orasi ilmiah dengan judul “Implementasi keuangan makroekonomi, korporasi dan personal menuju sehat finansila di era ekonomi digital (Financial Behavior)

Laki-laki kelahiran Kuningan Jawa Barat ini menjelaskan kesehatan finansial bisa dilihat dari tiga perspektif. Pertama perspektif makroekonomi negara, kedua perspektif korporasi Perusahaan dan perspektif kesehatan finansial perorangan keluarga.

Ia menambahkan bahwa implementasi manajemen keuangan pemerintah, perusahaan dan personal memiliki pengukuran indikator yang berbeda. Rasionya juga berbeda, sumber data yang dihitung juga bisa berbeda dan periode data juga beda. Menurutnya, ada sisi kesamaan dalam pengukuran kinerja keuangan yang sehat (sehat finansial).

“Bahwa kinerja keuangan pemerintah, perusahaan dan personal sebaiknya surplus, hindari defisit. Artinya bahwa rasio penerimaan harus lebih besar dari pengeluaran. Pendapatan lebih besar dari belanja. Pendapatan operasional harus lebih besar dari biaya operasional. Keuangan surplus itulah yang disebut sehat finansial,”ujar Didin dihadapan ratusan peserta yang hadir dalam orasi ilmiah tersebut.

Jika seseorang memiliki kelebihan uang, lanjut Didin, sebaiknya berinvestasi dalam aset keuangan (surat berharga) dan aset property dengan urutan sebagai berikut: tabungan, deposito, iuran dana pensiun, cicilan rumah, cicil emas/dirham/dinar, cicilan kendaraan, menambah modal kerja.

“Jika itu sudah terpenuhi berikutnya membeli reksadana, obligasi, dan saham”, imbuh pria yang tah menulis 26 buku ini.

Didin menyelesaikan pendidikan tinggi pada tahun 1984 di Bachelor of Art dan Akta IV Universitas Siliwangi, kemudian tahun 1986 ia lulus S1 Sarjana ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi, pada tahun 1995 lulus S1 Sarjana Ekonomi-Manajemen UWP. Pada tahun 1999 lulus S2 Magister Sains Manajemen Universitas Airlangga dan pada tahun 2011 lulus S3 Doktor Ilmu Ekonomi-Manajemen Keuangan-investasi Universitas Airlangga.

Dalam orasi ilmiah terakhir, Didin berpesan memiliki kekayaan tidaklah wajib. Memiliki pendapatan memang diharuskan. Tetapi yang wajib adalah bekerja dan berikhtiar.

“Pendapatan harus lebih besar dari pengeluaran(surplus), jangan lupa tabungan investasi. Jika pendapatan semakin menurun, sebaiknya gaya hidup juga harus diturunkan. Alokasikan pendapatan berdasarkan perencanaan keuangan dan tujuan keuangan yang jelas,” pungkasnya. (Abi)

Related posts

Rumah Restorative Justice Sekolah, Wadah Penyelesaian Masalah Pelajar Berbasis Filterisasi Kearifan Lokal

adminredaksi

Pendiri Mayapada Group Beri Kuliah Umum di UK Petra

adminredaksi

Kasubdit Admisi Direktorat Pendidikan ITS: Peminat Naik 17 Persen

adminredaksi