Setelah mencoba gerakan tari, Cak Ji kembali memberikan apresiasi kepada Abing, karena di zaman yang modern ini masih sangat peduli dengan kesenian tradisional. Bahkan, Cak Ji menilai Abing sangat tepat telah mengkolaborasikan antara seni dengan sosmed.
“Kalau digabung dengan sosmed, animo generasi muda untuk belajar seni tari bisa lebih meningkat lagi,” sebut Cak Ji.
Diketahui, selain mengajar di SMKN 12, Abing juga sebagai dosen di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) dan seniman tari yang aktif di komunitas dan sering tampil di luar negeri, seperti di Singapura dan Turki. Abing saat ini juga fokus dalam perkembangan seni tari, khususnya tari nusantara.
“Karena di era saat ini gempuran tarian luar negeri banyak yang digemari oleh remaja Indonesia, saya berusaha konsisten dengan seni budaya Nusantara. Karena itu warisan leluhur jadi harus kita lestarikan,” kata Abing.
Agar kesenian tradisional tetap eksis, strategi yang ia lakukan untuk melestarikan tarian nusantara yakni dengan cara menyusun metode pengajaran yang menyenangkan, melibatkan media sosial, dan mengapresiasi karya seni dan budaya.
“Saya juga ajak murid-murid untuk saling sharing dan diskusi, selain itu saling kolaborasi juga dan terus menularkan ke generasi sekarang mengenai tarian nusantara,” pungkasnya. (rara/ina)