2 Mei 2024
INFODIS.ID
HeadlineIndeks BeritaINFO NASIONAL

Aksi Demonstrasi Terus Bergulir, LaNyalla: Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Kenaikan Harga BBM

Jakarta, Infodis.id – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyatakan selain massif, aksi demontrasi itu merupakan bentuk keberatan masyarakat atas naiknya harga BBM.

Hal itu ditegaskan dalam menanggapi maraknya aksi demonstrasi, menolak kenaikan harga BBM di berbagai daerah.

“Saya kira pemerintah perlu duduk bersama untuk meninjau kembali kenaikan harga BBM yang ditolak mayoritas masyarakat Indonesia,” kata LaNyalla di Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Senator asal Jawa Timur itu menilai, aksi penolakan kenaikan BBM yang terus bergulir di berbagai daerah, lantaran rakyat merasakan dampak langsung dari kebijakan tersebut.

Apalagi menurut dia, imbas kenaikan harga BBM langsung berpengaruh terhadap melonjaknya harga jampir semua bahan pokok.

“Agar dampaknya tak meluas, kiranya pemerintah bersedia duduk bersama merumuskan dan meninjau kembali kenaikan BBM,” papar LaNyalla.

Dikatakannya, saat ini masyarakat tengah berupaya bangkit dari keterpurukan ekonomi imbas pandemi Covid-19. Di tengah upaya tersebut, pemerintah justru menaikkan harga BBM.

“Masyarakat masih sangat berat setelah hantaman Covid-19. Pemulihan ekonomi pun belum berjalan maksimal. Dengan kenaikan harga BBM, kegiatan pemulihan ekonomi bisa terhambat dan menambah angka kemiskinan,” katanya.

Oleh karenanya, LaNyalla mengajak pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan tersebut agar tak semakin memberatkan masyarakat.

Sebab menurut dia, dampak kenaikan harga BBM sudah barang tentu dirasakan berat oleh semua lapisan kalangan masyarakat.

“Dampaknya terasa oleh semua lapisan kalangan masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah. Perlu diambil skema lain untuk memulihkan perekonomian nasional, selain daripada mengurangi subsidi BBM,” jelasnya.

Pada saat yang sama, LaNyalla mengingatkan agar aparat tidak melakukan pendekatan kekerasan, baik berupa pemukulan maupun penembakan kepada para demonstran.

Dia bahkan menegaskan tak ingin aksi unjuk rasa menelan korban seperti kejadian beberapa tahun lalu.

“Tetap kedepankan pendekatan persuasif. Rakyat menolak kebijakan pemerintah merupakan hal wajar, ketika saluran komunikasi tertutup rapat. Harus diingat, rakyatlah pemegang tertinggi kedaulatan. Hormati hak rakyat dalam menyalurkan aspirasinya,” kata LaNyalla. (isa)

 

Related posts

Akselerasi Penyaluran Kredit di Sektor Ritel, Bank DBS Indonesia Kembali Tingkatkan Limit Joint Financing ke Kredivo

adminredaksi

Jaka Jatim Tuntut Plt Kadis Pendidikan Jatim Mundur Menyusul Disitanya Emas Batangan, Berlian dan Cek Oleh KPK

adminredaksi

Dirikan UKM, ITS ‘Sulap’ Limbah Perikanan Jadi Gelatin

adminredaksi