3 Mei 2024
INFODIS.ID
Indeks Berita

Bea Cukai Sosialisasikan Ketentuan Ekspor dan Peran APBN

Magelang, infodis.id – Bea Cukai kembali menggelar sosialisasi kepada masyarakat dan para pelaku usaha. Kali ini, sosialisasi digelar di dua wilayah, yaitu Magelang dan Bali.

Di Magelang, Bea Cukai Magelang hadir sebagai narasumber dalam acara yang diselenggarakan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini dihadiri oleh eksportir komoditi wajib karantina area Magelang dan sekitarnya.

Sosialisasi ini bertujuan untuk menyosialisasikan pentingnya sertifikasi produk wajib karantina agar diterima di negara tujuan. Pahami bahwa komoditi ekspor yang terkena lartas wajib dipenuhi persyaratannya sebelum pelaksanaan ekspor.

“Saat ini masih banyak eksportir yang belum memahami aturan ekspor karena mereka terbiasa menyerahkan proses customs clearance kepada forwarder,” ungkap Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar.

Konvensi Perlindungan Tumbuhan Internasional/International Plant Protection Convention (IPPC) menyebutkan bahwa setiap negara anggotanya diwajibkan melaksanakan sertifikasi kesehatan tumbuhan (phytosanitary certification) terhadap komoditas yang diperdagangkan antarnegara dalam penerapan ketentuan fitosanitari. Sertifikasi ini bertujuan untuk menjamin bahwa barang kiriman ekspor bebas dari organisme pengganggu tumbuhan (OPT).

Sementara itu, di Bali, Kanwil Bea Cukai Bali Nusra turut hadir dalam Dialog Pakar 2023 bertema “Mengoptimalkan Peran APBN Melalui Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Mengurangi Tingkat Kemiskinan”. Tema ini dipilih karena menjadi salah satu indikator makro dalam mengukur keberhasilan pembangunan dan sebagai kebijakan utama pemerintah dalam pengentasan kemiskinan mencapai 0% pada tahun 2024.

Ada beberapa hal yang dibahas dalam kegiatan ini, antara lain terkait isu kemiskinan di Provinsi Bali, tantangan dan peran UMKM dalam pengentasan kemiskinan di Bali, potensi dan hambatan dalam pelaksanaan kebijakan pengurangan kemiskinan ekstrem di Tengah kondisi global dan nasional, juga strategi dan usaha yang dibutuhkan untuk mempercepat keberhasilan program pengentasan kemiskinan.

“Semoga bahasan ini dapat menjelaskan paran APBN kepada masyarakat dan para pelaku usaha, dan mampu mengentaskan kemiskinan khususnya di wilayah Bali,” pungkas Encep. (ery)

 

Related posts

Kelurahan Karangpilang Wakili Kota Surabaya di BBGRM Terbaik Tingkat Jatim 2022

adminredaksi

Sukses Uji Coba Co-Firing 6 Persen di PLTU Paiton Unit 1 – 2, PLN Siap Sukseskan KTT G20

adminredaksi

PJB Terapkan TMC di DAS Brantas, Pertama Kali di Pulau Jawa

adminredaksi