3 Mei 2024
INFODIS.ID
HeadlineINFO NASIONAL

Belgia Belajar Rehabilitasi Sosial Anak Terpapar Ekstremisme dari Indonesia

Jakarta, infodis.id – Organisasi anti teror Kerajaan Belgia (The Coordination Unit for Threat Analysis / CUTA) mengunjungi Sentra Handayani Kementerian Sosial di Jakarta untuk mempelajari upaya pemerintah Indonesia dalam melakukan rehabilitasi sosial bagi anak-anak dan perempuan yang terpapar paham ekstremisme kekerasan.

Duta Besar Kerajaan Belgia untuk Indonesia Frank Felix mengatakan, kunjungan delegasi Belgia ini merupakan wujud dari kerja sama antara kedua negara dalam penanganan ekstremisme kekerasan.

“Kami sangat mengapresiasi kinerja pemerintah Indonesia dalam penanganan ekstremisme kekerasan, khususnya bagi anak-anak dan perempuan. Kami melihat bahwa Sentra Handayani Kemensos memiliki pendekatan yang luar biasa dalam rehabilitasi sosial,” ujar Frank Felix.

Direktur CUTA Gert Vercautereen mengatakan, Belgia saat ini juga menghadapi isu ekstremisme yang relatif sama dengan Indonesia. Belgia saat ini masih berusaha mencari pendekatan terbaik dalam mengatasi orang-orang yang terpapar paham ekstremisme kekerasan.

“Kami belajar banyak dari kunjungan ini. Mungkin kami akan mulai berpikir untuk membangun sentra seperti ini di Belgia,” kata Gert Vercautereen.

Sentra Handayani Kemensos merupakan satu-satunya sentra di Indonesia yang memberikan rehabilitasi sosial bagi anak yang terpapar ekstremisme kekerasan. Sejak tahun 2016, Sentra Handayani Kemensos telah memberikan rehabilitasi bagi 263 anak dan keluarga yang terpapar baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Rehabilitasi yang diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan dasar, pendidikan, dan terapi psikososial. Rehabilitasi diberikan sesuai dengan kepentingan terbaik anak karena anak-anak tersebut memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang yang terbebas dari lingkungan yang tidak aman.

Direktur Kerja Sama Bilateral Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigadir Jenderal Polisi Kris Erlangga AW mengatakan, kunjungan delegasi Belgia ke Sentra Handayani merupakan implementasi dari MoU atau nota kesepahaman yang ditandatangani pemerintah Belgia dan Indonesia. Site visit ini bertujuan untuk berbagi informasi dan praktik baik penanganan ekstremisme kekerasan di kedua negara.

“Implementasinya dalam bentuk join working group yang saat ini bentuknya site visit untuk melihat Sentra Handayani Kementerian Sosial,” ujarnya. (ery)

Related posts

Jelang Pemilu, Polda Jatim Bangun Sinergitas dengan AKD

adminredaksi

Operasi Katarak Gratis di Jayapura, Kemensos Berikan Harapan Baru

Upaya Pemkot Malang Percepat Perbaikan Sejumlah Ruas Jalan

adminredaksi