3 Mei 2024
INFODIS.ID
HeadlineINFO NASIONAL

BNPB Upayakan Wisata Aman Bencana Saat Libur Nataru

JAKARTA, infodis.id  – Pada periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beserta dinas dan lembaga terkait turut bersiaga di sejumlah lokasi wisata untuk bersiaga dan sigap jika ada kejadian kedaruratan bencana.

“Kehadiran posko ini dimaksud untuk memberikan perlindungan rasa aman dan nyaman bagi para pengunjung saat menikmati masa berlibur dengan keluarga, mengingat periode akhir tahun dan awal tahun berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, longsor dan angin kencang.”terang  Abdul Muhari, Ph.D. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi  Kebencanaan  BNPB Senin (2/1/2024)

Salah satu tempat favorit bagi para pelancong yang akan menikmati waktu libur baik menggunakan pesawat maupun moda transportasi darat adalah Pulau Dewata Bali. Tim BNPB dan BPBD juga disiagakan pada tempat-tempat wisata di Provinsi Bali, diantaranya Ulun Danu Beratan Kabupaten Tabanan, Desa Wisata Panglipuran Kabupaten Bangli, Taman Air Tirta Gangga Kabupaten Karangasem dan wilayah Pantai di Provinsi Bali.

Sedangkan  wilayah Alun-alun Kota Batu Jawa Timur, Posko Siaga Nataru yang berisi Tim Gabungan lintas sektor berdiri kokoh tepat di depan Alun-alun. Selama 24 jam penuh, petugas bergiliran menjaga keamanan dan memberikan informasi yang diperlukan oleh para wisatawan yang berkunjung di alun-alun ini. Tim kesehatan beserta mobil ambulans juga disiapkan apabila ada wisatawan ada yang memerlukan tindakan medis.

“Selain di tempat itu, posko juga didirikan di empat lokasi wisata lainnya, seperti Pos Kambal Ngantang, Pos Pujon, Pos Pesanggrahan, Pos Suhat dan Pos Baloga Pandanrejo. “ujar Abdul Muhari

Melihat banyaknya animo para pelancong untuk berlibur ke tempat-tempat wisata yang ada di seluruh Indonesia, BNPB mengimbau kepada para pelancong agar tetap waspada karena lokasi yang dituju merupakan wilayah yang asing dan memungkinkan menjadi wilayah terdampak bencana.

“Adapun yang dapat dilakukan antara lain, selalu memantau perkembangan prakiraan cuaca dan informasi potensi bencana yang dikeluarkan oleh pihak berwenang, kemudian mempelajari karakteristik potensi bencana dan mencari jalur evakuasi terdekat, terakhir mengikuti instruksi dari petugas yang berada di lokasi wisata jika terjadi hal-hal kedaruratan.”tutup Abdul Muhari (ery)

 

Related posts

Kasus DBD Meningkat, Komisi D DPRD Surabaya Panggil Dinkes

Editor: [ Iskandar Pribowo ]

Bupati Hendy Apresiasi LSN Beri Wawasan Kebangsaan ke Kadernya

adminredaksi

Ingin Tampil Ganteng dan Cantik Saat Lebaran, Yuk ke Derma Express

adminredaksi