3 Mei 2024
INFODIS.ID
INFO PENDIDIKAN

FEB-TD Unusa Gelar the 3rd Unusa Brave Program Green Logistik, Diikuti Mahasiswa University Malaysia Klantan

Surabaya, infodis.id – Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEB-TD) Unusa menggelar the 3rd Unusa Brave Program Green Logistik. Selain mahasiswa Unusa, acara ini juga diikuti mahasiswa dari University Malaysia Klantan.

Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEB-TD) Unusa Ubaidillah Zuhdi mengatakan, acara ini mengajak mahasiswa bisa menjaga lingkungan.

“Yang kita tahu kalau bicara tentang logistik pastinya terkait pergudangan, dengan ada kata tambahan Green maka tidak.jauh dengan eco maka dari itu kita ingin ajak mahasiswa bisa lebih peduli dengan lingkungan,” ungkapnya.

Sementara itu, nara sumber Amak Yaqoub dosen Departemen Manjement Fakultas Ekonomi Unair, dalam meterinya, Green Logistik merupakan green supply chain yang berbasis pada prinsip proses supply chain yang lebih sustainable dan bertanggung jawab terhadap dampaknya untuk lingkungan. Dengan adanya tanggung jawab dengan lingkungan maka akan terciptanya kualitas hidup yang lebih baik.

“Karena memang adanya tanggung jawab kepada lingkungan maka tidak hanya mengambil untung belaka, namun perusahaan logistik juga harus berperan dalam menjaga lingkungan,” ungkap Amak Yaqoub, Kamis (24/8/2023).

Amak mengatakan perkembangan Green Logistik sendiri cukup bagus. Dimana banyak perusahaan yang sudah mulai peduli dengan lingkungan mereka.

“Berbagai macam teknologi pendukung sudah mulai banyak, dan perguruan tinggi dan dosen yang ada di Indonesia juga mulai melakukan penelitian ini jadi perkembangan cukup bagus,” ungkapnya.

Industri makanan berkontribusi terhadap 40 persen emisi di seluruh dunia. Salah satu inovasi terkini adalah smart farming, memaksimalkan lahan yang sedikit, menggunakan sensor-sensor yang mendeteksi secara akurat kebutuhan tanah dan tanaman untuk memaksimalkan hasil tanam.

“Namun dalam skala rumahan yang memungkinkan banyak orang untuk mengimplementasikan,” ucapnya.

Amak mengakui untuk melakukan green logistik memerlukan dana yang tidak murah. Namun dirinya yakin investasi untuk green logistik ini akan berdampak jangka panjang.

“Sama halnya dengan pertanian yang melakukan oenyemprotan pestisida dengan menggunakan drone yang mana bisa melihat kondisi tanah itu memerlukan pestisada berapa persen sehingga tidak akan berlebihan dalam penggunaan pestisida,” ungkapnya. (isa)

Related posts

UK Petra Resmikan Laboratorium Prototype Smart Home Berbasis IoT

adminredaksi

Innofashion Show 4, Ajang Unjuk Diri Mahasiswa DFT UK Petra

adminredaksi

Terus Dukung Sustainability, ITS Manfaatkan Ekoenzim untuk Lingkungan