5 Mei 2024
INFODIS.ID
HeadlineINFO NASIONAL

Harga Cabai dan Bawang Merah Turun, Jokowi: Bagus!

Penajam Paser Utara, infodis.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan harga-harga di Pasar Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (21/12/2023). Dalam keterangan persnya, Presiden menyampaikan hasil peninjauan harga beberapa komoditas pokok yang menunjukkan adanya perubahan yang positif.

Salah satunya adalah harga cabai rawit yang sebelumnya mencapai Rp120 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram, kini sudah turun menjadi Rp80 ribu per kilogram. Turunnya harga cabai rawit ini disambut gembira oleh Presiden Jokowi.

“Saya lihat sangat baik. Cabai rawit yang sebelumnya Rp120 [ribu] sampai Rp100 [ribu], hari ini saya cek tadi sudah Rp80 ribu, bagus. Dan bawang merah juga di harga Rp30 ribu-Rp35 ribu, juga bagus saya kira, ya baik. Itu saja, yang lain-lain saya kira stabil,” kata Presiden Jokowi usai peninjauan.

Turunnya harga cabai rawit ini merupakan kabar baik bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi para ibu rumah tangga yang biasa menggunakan cabai rawit sebagai bumbu masakan. Harga cabai rawit yang turun akan membuat beban pengeluaran masyarakat untuk membeli bahan pangan pokok ini menjadi lebih ringan.

Selain cabai rawit, harga bawang merah juga mengalami penurunan. Sebelumnya, harga bawang merah mencapai Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram, kini sudah turun menjadi Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram.

Turunnya harga cabai rawit dan bawang merah ini merupakan hasil dari berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah, salah satunya adalah dengan meningkatkan pasokan komoditas tersebut. Pemerintah juga terus melakukan pengawasan terhadap harga-harga komoditas pokok di pasaran.

Terkait harga beras yang mengalami kenaikan signifikan tahun 2022, dari harga beras yang awalnya Rp9.000 per kilogram kini mencapai Rp14.000 per kilogram, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa hal tersebut karena komoditas menjadi rebutan seluruh negara.

“Ya itu seluruh dunia. Seluruh dunia yang namanya gandum, yang namanya beras, semuanya naik karena memang produksi turun, pasokan kurang, sehingga menjadi komoditi beras menjadi rebutan seluruh negara. Semuanya, semuanya,” kata Presiden Jokowi.

Presiden juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan cadangan strategis beras melalui BULOG guna menghadapi fluktuasi pasar global.

“Dan kita ini juga masih terus untuk memperbesar stok di BULOG, kita juga terus mencari agar cadangan strategis beras kita betul-betul pada kondisi yang aman, ya,” pungkasnya.(ery)

Related posts

Database Diberitakan Bocor, Bank Jatim Pastikan Data Nasabah Aman

adminredaksi

IPC TPK Layani New Service Pertama 2024 Tujuan Rusia

Editor: [ A Fikri Pribowo ]

Empat Produk Budaya Sidoarjo Tercatat HKI

adminredaksi