Jakarta, infodis.id – Institut Teknologi Indonesia (ITI) melantik 506 mahasiswa, terdiri dari 308 Mahasiswa Sarjana dan 198 Mahasiswa Program Profesi Insinyur semester Genap tahun 2022/2023.
Wisuda pada Sabtu (21/10/2023) diikuti 194 wisudawan dari Teknik Elektro 35 orang, Teknik Kimia 62 orang, Teknik Informatika 27 orang, Teknik Sipil 32 orang, Arsitektur 18 orang, Perencanaan Wilayah dan Kota 12 orang, Manajemen 8 orang.
Slenjutnya, 34 orang Wisudawan diantaranya merupakan lulusan terbaik dengan predikat Cumlaude. Predikat cumlaude dengan IPK tertinggi 3,99 diraih oleh ananda Annisa Adheriansyari, NIM 1411900002 dari Program Studi Manajemen.
Dalam Sidang Senat Terbukanya di Balai Sidang Graha Widya Bhakti KST B.J Habibie BRIN, Serpong Tanggerang Selatan, lulusan Institut Teknologi Indonesia setelah lulus diharapkan tetap menjaga standar kualitas sumber daya manusia yang tinggi karena menjadi Wisudawan/wati ITI tidak lah mudah sebab harus memiliki semangat juang yang tinggi dan mampu melakukan inovasi serta dapat membuktikan kemampuan di tengah masyarakat.
“Dalam menghadapi bonus demografi pertumbuhan SDM di Indonesia, para Wisudawan/Wati diarahkan menjadi SDM yang handal dan memiliki kualitas tinggi sehingga tidak hanya dapat mengikuti perkembangan IPTEK melainkan mampu meningkatkan pengetahuan dalam bidang IPTEK sehingga memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas,” jelas Rektor Institut Teknologi IndonesiaDr. Ir. Marzan Aziz Iskandar, IPU, ASEAN Eng.
Di tempat yang sama Prof. Dr. Ir. Dwita Suastiyanti, M.Si. IPM, ASEAN Eng selaku Wakil Rektor Bidang Akademik, Penelitian dan Kemahasiswaan menambahkan, terkait program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang merupakan Program baru yang dicanangkan pemerintah dengan tujuan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat dengan kriteria pendidikan akhir SMA/SMK sederajat untuk masuk dalam sistem pendidikan formal atau disetarakan dengan kualifikasi tertentu berdasarkan pada pendidikan formal, nonformal, informal atau pengalaman kerja pada bidang yang dibutuhkan oleh negara sehingga pengalaman calon Mahasiswa Baru yang telah dinilai oleh tim asesor dapat dikonversi menjadi SKS yang mampu mengurangi waktu masa pendidikannya.
“ITI merupakan salah satu dari 26 Perguruan Tinggi (PTN dan PTS) di Indonesia yang dipercaya dan dipilih oleh Direktorat Jenderal Vokasi Kemendikbudristek RI untuk bekerjasama dalam pengimplementasian program RPL bagi 214 lembaga khusus dan lembaga sertifikasi di seluruh Indonesia untuk dapat meningkatkan jenjang pendidikan menjadi S1 sehingga program ini bukanlah program main-main karena sejalan dengan kebijakan yang dicanangkan pemerintah,” tutur Dwita Suastiyanti
Annisa Adheriansyari, SM yang merupakan Wisudawati pada kegiatan Wisuda kali ini merasa terharu dan bangga telah menjadi lulusan terbaik dengan predikat Suma Cumlaude. Hasil pencapaian ini tentunya atas do’a dan perjuangan orang tua untuk saya selama ini sehingga saya mampu menyelesaikan pendidikan jenjang Sarjana.
“Selain itu, tentunya saya sangat berterima kasih kepada para teman mahasiswa dan Dosen yang telah memberikan inspirasi dan pengetahuan serta mengajarkan saya selama duduk menjadi Mahasiswa. Selain itu, banyak pengalaman dan inspirasi selama di ITI yang membuat saya optimis untuk melangkah ke depan dalam menghadapi era globalisasi. Tentunya saya harus tetap bisa mengikuti perkembangan jaman melalui IPTEK dan bisa mengembangkan diri serta mampu bersaing untuk meraih kesuksesan,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Permana Pakpahan, ST yang merupakan lulusan terbaik ITI juga menyampaikan keoptimisan dalam menghadapi Arus Globalisasi di zaman Modern ini.
“Saya juga siap menghadapi arus global dan tentu harus meningkatkan kompetensi diri melalui sertifikasi atau pelatihan termasuk skill dan pengalaman saya, guna siap bersaing di era modern saat ini dan ada harapan bisa meningkatkan jenjangan pendidikan profesi keinsinyuran maupun jenjang akademik S2 saya nanti,” tutup Permana Pakpahan, ST. (tf)