Surabaya, infodis.id – Fakultas Sastra Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) membuka babak baru dalam pembelajaran Bahasa Jepang dengan peresmian Laboratorium Bahasa Jepang yang dihibahkan oleh Pemerintah Jepang melalui Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya.
Acara peresmian yang dilangsungkan di Gedung H Lantai 2 (Gedung Perkuliahan FS) Unitomo ini dihadiri langsung oleh Konsulat Jenderal Jepang, Takeyama Kenichi, dan Rektor Unitomo, Siti Marwiyah.
Rektor Siti Marwiyah dalam sambutannya menegaskan komitmen Unitomo untuk memanfaatkan hibah ini sebaik mungkin. “Laboratorium ini menjadi tanggung jawab besar bagi FS Unitomo, khususnya Prodi Sastra Jepang, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan konsentrasi pada budaya Jepang,” tuturnya.
Konsul Jenderal Takeyama Kenichi menjelaskan bahwa hibah ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah Jepang untuk meningkatkan hubungan persahabatan dan pemahaman budaya antar kedua negara. “Kami berharap bantuan ini mendorong perkembangan pembelajaran Bahasa Jepang di Jawa Timur, khususnya di Unitomo, sehingga mampu berperan aktif dalam menjembatani persahabatan Indonesia dan Jepang,” harapnya.
Lebih istimewa lagi, Unitomo menjadi salah satu dari lima proposal yang lolos pendanaan dari seluruh dunia. “Selamat untuk FS Unitomo! Kami harap laboratorium ini dapat menunjang pembelajaran bahasa Jepang yang nyaman dan sesuai dengan tuntutan zaman,” imbuh Takeyama Kenichi.
Dekan FS Unitomo, Tantri Setyorini, M.Pd., yang akrab disapa Tantri Sensei, menjelaskan bahwa hibah ini meliputi pengadaan peralatan laboratorium yang modern. “Proses mendapatkan hibah ini membutuhkan kerja sama tim yang luar biasa. Terima kasih kepada tim dosen, karyawan FS, dan dukungan Rektorat serta YPCU atas kerja kerasnya,” ungkapnya.
Peresmian Laboratorium Bahasa Jepang Unitomo membuka jendela baru bagi para mahasiswa dan dosen untuk menyelami budaya dan bahasa Jepang dengan lebih mendalam. Ini merupakan langkah nyata Unitomo dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang.(afp)