Pihaknya pun menyayangkan media online yang memberitakan informasi hoax tersebut. Padahal, ia sudah menyampaikan informasi mengenai wabah PMK di wilayahnya dengan apa adanya.
“Selang beberapa hari kemudian ada video menyebar sapi merah mati massal. Tapi yang di video itu sapi merah. Kemudian Polres hubungi saya menanyakan, dan saya sampaikan itu hoax,” ucapnya.
Suhartono memastikan, bahwa video yang menyebar itu hoax, karena di desanya tidak ada peternak sapi merah. Yang ada warga di Desa Sumberagung adalah peternak sapi perah.
“Hoax terkait video ratusan sapi merah mati massal. Karena 90 persen warga Sumberagung peternak sapi perah dan tidak ada sapi merah,” tegas dia.